Yerusalem, Kota Tua Yang Terus Berlumuran Darah dan Kematian
Yerusalem

Yerusalem, Kota Tua Yang Terus Berlumuran Darah dan Kematian

Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem / Sputnik

Itu adalah bahasa Ibrani dari al-Masih atau Messiah. Tapi, al-Masih yang mereka tunggu bukanlah kedatangan Nabi Isa al-Masih, sebagaimana keyakinan Islam dan Kristen. Mereka menunggu Messiah yang lain.

Meski sedang berlangsung, restorasi Israel tersebut belumlah sempurna. Yang dimaksud restorasi Israel bukanlah sekadar pendirian negara Israel, tapi juga negara dengan luas seperti pada era Nabi Daud, yang merupakan era keemasan Bani Israil.

Bahkan, gerakan Zionis saat ini menambahkannya dengan gagasan Israel Raya (Eretz Yisrael), yang membentang dari Delta Nil (yang kini masih dikuasai Mesir) hingga ke Sungai Eufrat (yang kini masih dikuasai oleh Irak), seperti yang tertulis di Kitab Genesis, bahkan lebih luas lagi.

Umat Muslim Palestina melaksanakan salat Iduladha di dekat masjid Dome of Rock di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada 1 September 2017. Al Aqsa adalah tempat suci ketiga Islam setelah Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah/AFP

Terus mengalirnya orang-orang Yahudi dari berbagai penjuru dunia ke Israel, membutuhkan tempat tinggal. Dan, persoalan inilah yang sampai saat ini terus menerus memicu persoalan, karena Israel terus membangun permukiman baru dan mengusir orang Arab.

Pada 1948, saat Israel diproklamasikan, mereka telah menguasai Yerusalem Barat. Setahun kemudian, Israel menobatkan Yerusalem sebagai ibu kota.

Yerusalem Timur dicaplok Israel, setelah Perang Enam Hari pada 1967. Meski Israel secara sempurna telah menguasai Yerusalem, dan mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota abadi Israel, namun tidak ada negara yang mengakuinya sebelum kemudian Donald Trump mengumumkan pengakuan tersebut.

Pedagang toko di Kota Tua Yerusalem/Reuters

Israel ingin membangun lagi Kuil Sulaiman (Haykal Sulaiman atau Masjid Sulaiman).  Kendati Kota Tua Yerusalem telah berada di bawah pendudukan Israel, namun Masjid al-Aqsa dan Masjid Kubah Batu (the Dome of Rock) masih berdiri. Kompleks Haram al-Sharif ini, berdiri di atas reruntuhan Haikal Sulaiman yang dihancurkan Romawi.

Kompleks ini, sampai saat ini masih dikelola Yayasan Wakaf di bawah pemerintahan Palestina dan Yordania. Bukan rahasia lagi Israel ingin membangun Kuil Sulaiman yang terletak di lokasi Masjid al-Aqsha. Hal ini mau tidak mau menjadikan Israel harus menghancurkan masjid itu.

Seorang pria Palestina tua berjalan di kota tua Yerusalem/AFP

Kuil pertama dibangun Nabi Sulaiman, sebelum akhirnya dihancurkan Nebukadnezar. Kuil kedua dibangun Cyrus Agung, dan kemudian dihancurkan Romawi. Sedangkan kuil ketiga, menurut keyakinan Yahudi, akan dibangun di masa mendatang, yang menjadi pertanda era messiah (the messianic age).