
Kelompok militan ISIS terus maju memasuki kota Kobani meski dipertahankan mati-matian oleh Suku Kurdi yang dibantu dengan gempuran udara Amerika dan koalisi. Petinggi Kurdi menilai hal tersebut menunjukkan serangan udara yang dilakukan tidak efektif.
Pertempuran antara gerilyawan dan Kurdi Suriah terus berlanjut meskipun dari udara serangan tidak henti-hentinya dilakukan. “Ini menunjukkan serangan udara tidak efektif,” kata, Idris Nassan tokoh terkemuka Kurdi yang dikenal sebagai , “Menteri Luar Negeri” Kobani, kepada Guardian.
“Ada bentrokan sengit antara ISIS dan YPG [Corps Pertahanan Rakyat] terutama di tenggara kota. ISIS sekarang berdiri di dua kilometer dari pusat kota, “kata Nassan Guardian melalui telepon.
Menurut Nassan, situasi di bawah kontrol untuk saat ini, ia menggarisbawahi bahwa serangan udara tidak menghalangi ISIS untuk terus maju. “Serangan udara saja yang benar-benar tidak cukup untuk mengalahkan ISIS di Kobani,” tegasnya. “Mereka mengepung kota di tiga sisi, dan jet tempur tidak bisa memukul ISIS di darat.”
Dia menambahkan bahwa ISIS telah menyesuaikan taktik mereka untuk menghindari serangan militer dari udara. “Setiap kali sebuah jet mendekat mereka meninggalkan posisi terbuka mereka, menyebar dan bersembunyi. Apa yang kita perlukan adalah dukungan darat. Kita perlu senjata berat dan amunisi untuk menangkis mereka dan mengalahkan mereka. ”
Nassan mengatakan tidak ada rencana evakuasi untuk saat ini: “Banyak orang telah meninggalkan Kobani sekarang. Namun masih ada ribuan warga sipil di dalam kota. ”
Pada hari Minggu 5 Oktober 2014, beberapa anggota parlemen dan perwakilan dari kelompok-kelompok Kurdi di Turki tiba di perbatasan untuk menunjukkan solidaritas dengan Suriah Kurdi dan untuk membentuk rantai manusia membentang sepanjang desa yang berbatasan Kobani.
Sementara itu, Saleh Muslim, wakil ketua Partai Uni Demokrat Suriah Kurdi (PYD) pergi ke Ankara akhir pekan ini untuk mengadakan pertemuan dengan para pejabat keamanan Turki untuk membicarakan kemungkinan bantuan Turki dalam mempertahankan Kobani terhadap ISIS.
Media Turki melaporkan bahwa para pejabat keamanan di Ankara mendesak Muslim untuk meyakinkan YPG, sayap bersenjata dari PYD yang saat ini berjuang ISIS di Kobani, untuk bergabung dengan jajaran Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan untuk mengambil sikap terbuka terhadap rezim Suriah Bashar al-Assad. “Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk membantu kami mempertahankan Kobani,” kata Nassan.
Sumber: The Guardian
Comments are closed