Arab Saudi menegaskan siap untuk membuat senjata nuklir jika Iran memulai lagi program senjata atomnya setelah Amerika menyatakan menarik diri dari kesepakatan.
“Kami akan melakukan apa pun untuk melindungi rakyat kami. Kami telah membuatnya sangat jelas bahwa jika Iran memperoleh kemampuan nuklir kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk melakukan hal yang sama,” kata Menteri luar negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan kepada CNN.
“Kami percaya kesepakatan nuklir itu cacat,” kata al-Jubeir, mengkritik bagian dari perjanjian yang berakhir dan fakta bahwa ruang lingkupnya terbatas pada masalah nuklir.
“Kami percaya kesepakatan itu tidak berurusan dengan program rudal balistik Iran atau apakah itu berurusan dengan dukungan Iran untuk terorisme.”
Meskipun keputusan Trump membuat sekutunya yakni Israel dan negara-negara Teluk Persia seperti Arab Saudi senang, Amerika tetap mendapat serangan dari sekutu terdekatnya di Eropa. Mereka mempertanyakan keputusan Trump dan menyebut hal itu akan meningkatkan prospek perlombaan senjata regional.
“Selama Iran terkendala dan diperiksa secara ketat, Saudi mampu menyingkirkan ambisi nuklir mereka,” Mark Fitzpatrick Direktur Eksekutif International Institute for Strategic Studies.
“Sekarang perhitungan mereka berubah. Penolakan Trump atas solusi diplomatik terhadap krisis nuklir Iran merusak diplomasi multilateral dan sangat dasar dari tatanan nuklir. Ini memberikan sebuah tulisan baru untuk pelanggaran hukum nuklir, karena Iran telah mematuhi aturan yang disepakati akan terbukti sia-sia. ”
Saudi Arabia yang kaya energi, musuh utama Iran, sudah mencari bantuan Amerika dalam memulai program nuklirnya sendiri. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa negara tersebut mungkin mencoba bersaing dengan program nuklir Iran dan membuat program senjata nuklirnya sendiri.