Sekelompok kapal Angkatan Laut Amerika menyerbu secara cepat kemudian mengitari kapal musuh layaknya gerombolan ikan hiu mungkin hal yang biasa. Tetapi menjadi menarik karena kapal-kapal yang menyerang tersebut tidak dikemudikan langsung oleh manusia yang ada di dalam kapal.
Dan hal itu telah diujikan oleh Office of Naval Research (ONR) di Sungai James musim panas ini mewakili demonstrasi militer berskala besar pertama dari segerombolan kapal otonom yang dirancang untuk membanjiri musuh. Kemampuan ini menunjuk gambaran di masa depan penyebaran kapal Angkatan Laut Amerika akan diwakili oleh kapal-kapal robot tersebut.
“Tes yang kita lakukan di Sungai James menggunakan lima kapal tanpa awak yang beroperasi secar bersama-sama,” kata Robert Brizzolara, seorang manajer program ONR.
Dalam tes, lima kapal robot dipraktekkan melakukan misi pendamping untuk melindung sebuah kapal dari serbuan lawan. Untuk system perintah, Angkatan Laut menggunakan system Control Architecture for Robotic Agent Command and Sensing (CARACaS). Sistem ini tidak hanya mengarahkan kapal otonom tetapi juga berkoordinasi dengan kapal lain dan pemegang kendali remote.
Brizzolara mengatakan sistem CARACAS berevolusi dari perangkat keras dan perangkat lunak yang awalnya digunakan di NASA Mars rover. Programyang dimulai 11 tahun yang lalu. Setiap perahu robot mentransmisikan views radar kepada orang lain sehingga kelompok memiliki.
Sebuah perahu tak berawak beroperasi secara mandiri selama demonstrasi di Sungai James. Teknologi swarm robot tersebut bisa mengubah perang modern untuk US Navy yang akan mengurangi risiko personil manusia. Robot dan drone cerdas ini juga bisa menjadi kekuatan pengganda yang relatif murah.
Sumber: IEEE Spectrum
