Angkatan Udara Rusia telah menguji sistem kontrol pertahanan udara otomatis pertama negara itu dengan unsur-unsur kecerdasan buatan.
Izvestiya, mengutip sumber Kementerian Pertahanan di Moskow melaporkan dengan sistem baru di tempat, pasukan pertahanan udara Rusia akan dapat menanggapi semua perubahan situasional secara real time dan menghilangkan tahap analisis di pos komando.
Saat ini, setiap instalasi rudal dan radar anti-pesawat memiliki kontrolnya sendiri yang benar-benar penting mengingat kecepatan tinggi pesawat modern dan kepadatan serangan udara yang tinggi.
Sistem pertahanan udara otomatis akan mengurangi waktu pengambilan keputusan dan akan memfasilitasi distribusi target di antara baterai pertahanan udara.
Kombinasi dari semua sistem pertahanan udara yang ada dan penggunaan masing-masing benteng akan menciptakan banyak lini pertahanan.
Sebagai misal, sistem pertahanan udara S-400 Triumf, yang efektif terhadap target ketinggian tinggi, dapat digunakan selaras dengan sistem rudal-rudal Pantsir-S, yang ideal dalam situasi pertempuran jarak dekat.
Ini akan memastikan penghancuran efektif dari pesawat, rudal jelajah dan balistik, drone kecil dan perlindungan efektif terhadap tembakan oleh peluncur roket multiple.