India mencapai langkah yang cukup substansial dalam upaya meningkatkan kemampuan militer mereka setelah Gedung Putih telah menyatakan persetujuannya untuk menjual drone MQ-9 Predator-B (pendahulu MQ-9 Reaper) kepada New Delhi.
Pejabat diplomatik India dan Amerika kepada Hindustan Times mengkonfirmasi bahwa keputusan Pentagon untuk memasok Predator-B ke militer India telah disampaikan melalui saluran resmi dan sekarang terserah kepada pemerintah Narendra Modi untuk mengambil keputusan terakhir.
Keputusan itu diambil selama pertemuan tingkat pejabat yang dihadiri oleh Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval, Sekretaris Luar Negeri India Vijay Gokhale dan menteri pertahanan di Washington bulan lalu.
Diproduksi oleh General Atomics, Predator-B memiliki versi darat dan laut dan dapat dipersenjatai dengan rudal udara ke darat, rudal anti-kapal dan bom dipandu laser.
Meskipun Pentagon telah membereskan penjualan 22 pesawat pengintai angkatan laut Guardian ke India, New Delhi bersikeras ingin mendapatkan pesawat tanpa awak bersenjata yang beroperasi baik di darat maupun di laut.
“Pembelian drone Guardian melalui jalur pemerintah ke pemerintah tidak masuk akal karena jika pesawat tak bersenjata mengidentifikasi target musuh di Samudra Hindia, Teluk Benggala atau Laut Arab, mereka harus meminta Boeing P-8I Neptunus untuk menghancurkan target. Kesenjangan waktu dan upaya tidak sebanding dengan waktu. Kebutuhan India adalah drone bersenjata yang tidak hanya mencari tetapi memburu target, ” kata seorang pejabat senior pemerintah India yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
Kekhawatiran India lainnya adalah tentang kunci enkripsi untuk drone bersenjata. Pada dasarnya, perencana keamanan nasional India khawatir apakah Amerika juga akan memiliki kendali atas drone bersenjata dan secara teoritis dapat meretas mereka.
Para produsen pertahanan Amerika telah menepis kekhawatiran ini dengan mengatakan bahwa India akan memiliki semua kunci enkripsi untuk drone bersenjata.
Meski perencana keamanan nasional India senang atas persetujuan Amerika untuk menjual drone ini India harus berpikir keras untuk menyediakan, biaya, logistik, dan pemeliharaan drone yang sangat mahal karena pusat komando dan kontrol yang terpisah dan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan tempur.