Iran: Kebijakan Israel Jadi Sumber Masalah di Timur Tengah

Iran: Kebijakan Israel Jadi Sumber Masalah di Timur Tengah

Iran terus memposisikan diri sebagai musuh bebuyutan Israel dan juga Amerika yang dinilai sebagai faktor penting dari masalah di Timur Tengah.

Duta besar Iran untuk PBB mengatakan kebijakan agresif Israel adalah pangkal semua konflik di Timur Tengah.

“Tentu saja, Israel adalah rezim merah, menurut definisi –ini adalah fakta yang tak bisa dielakkan bagi masyrakat internasional,” kata Gholamali Khoshroo di dalam satu pernyataan pada Kamis 16 April 2018.

“Pendudukan tidak sah, permukiman tidak sah, apartheid, pengepungan dan serangan rutin pembunuhan massal” adalah perbuataan Israel, ia menambahkan.

Khoshroo mengecam Amerika Serikat dan sebagian anggota Dewan Keamanan PBB untuk apa yang ia katakan memberi Israel rasa ‘pengecualian’.

Kondisi itu telah memungkinkan Tel Aviv untuk terus-menerus merusak perdamaian di wilayah tersebut tanpa harus khawatir mengenai konsekuensinya.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman pada Kamis mengatakan bahwa negaranya akan menyerang Iran sebagai reaksi atas setiap serangan dari ISIS.

Jika Iran menyerang Tel Aviv, Israel “akan menyerang Teheran dan menghancurkan setiap tempat militer Iran yang mengancam Israel di Suriah, apa pun tebusannya”, kata Lieberman.

Pada 8 April, Israel menyerang Pangkalan Udara T4 di Suriah, dan menewaskan 14 orang termasuk tujuh penasehat militer Iran.

Kementerian Luar Negeri Iran pada 16 April mengatakan Israel “akan dihukum karena membunuh penasehat militer Iran di Suriah”.