Pejabat Eurofighter di ajang di Berlin Air Show meremehkan kemampuan siluman pesawat tempur F-35, dengan menyatakan bahwa Typhon masih bisa mengalahkan kompetisi pengadaan jet tempur pengganti Tornado Jerman.
“Stealth hanya 10 persen dari total kemampuan,” kata kepala pemasaran Eurofighter Raffael Klaschke kepada Defense News, Rabu 24 April 2018. “Kami masih lebih baik di 90 persen lainnya,” katanya.
Konsorsium Eropa ini memang bisa sedikit tenang dengan pernyataan Kementerian Pertahanan Jerman baru-baru ini bahwa Eurofighter menjadi pilihan paling disuka untuk program penggantian Tornado yang bernilai miliaran dolar.
Namun Lockheed Martin melakukan pertunjukan besar di ajang pameran udara tersebut yang mungkin membuat beberapa pejabat sedikit gelisah.
CEO Eurofighter Volker Paltzo menamabhkan Typhoon akan tetap mendapat pasar besar pesawat militer di Eropa. “Saya ingin menggarisbawahi bahwa setiap euro yang dihabiskan untuk Eurofighter di Eropa tetap di Eropa,” katanya kepada wartawan.
Para eksekutif juga menekankan bahwa pesawat Eropa akan bebas dari segala macam “kotak hitam” yang artinya semua rincian teknologi dan operasional akan dimiliki oleh Eropa, yang mungkin tidak akan terjadi jika mereka membeli F-35.
Para pendukung F-35 telah menggunakan kemampuan siluman sebagai hal penting untuk memilih pesawat masa depan. Terlebih dengan sistem pertahanan udara yang semakin canggih di dunia.
Pada saat yang sama, pesawat apa pun yang dipilih Berlin untuk mengganti 90 armada Tornado mereka hanya diharapkan menjadi jembatan menuju perkembangan baru hingga memunculkan pertanyaan apakah akuisisi pesawat Amerika yang mahal akan menjadi investasi yang tepat. .
Klaschke mendeskripsikan siluman sebagai “kemampuan kecil” yang menjadi andalan F-35: “Kami tidak takut.”
Para pejabat Eurofighter kurang bersedia mendiskusikan tentang bagaimana membangun kemampuan serangan nuklir jet tempur Eurofighter. Paltzo mengatakan hal itu sifatnya rahasia.
“Yang jelas, bagaimanapun, Eurofighter akan dapat meneruskan kemampuan Jerman untuk menyebarkan senjata atom Amerika atas perintah NATO, “ menurut Paltzo.