Medium Medium Weight Tank (MMWT) Kaplan MT akan menjalani tes kualifikasi oleh TNI Angkatan Darat antara Mei dan Juli tahun ini.
“Sebuah prototipe, yang dikembangkan bersama oleh FNSS Turki dan PT Pindad Indonesia, sudah ada di Indonesia dan yang kedua sedang dirakit di fasilitas PT-Pindad di Bandung,” kata sumber FNSS kepada Jane di pameran Defense Services Asia (DSA) 2018 di Kuala Lumpur.
Sumber itu mengatakan kedua kendaraan akan mengambil bagian dalam tes yang akan segera dilakukan.
“Keberhasilan penyelesaian proses kualifikasi harus mengarah pada kontrak pemerintah ke pemerintah untuk seri produksi platform,” katanya.
Dia menamabhakn pengiriman kendaraan pertama diharapkan akan berlangsung dalam waktu dua tahun setelah kontrak ditandatangani.
Dimaksudkan untuk memberikan dukungan tembakan dan mobilitas taktis kepada pasukan Indonesia, Kaplan MT bermesin belakang telah dirancang untuk memenuhi persyaratan TNI-AD untuk tank kelas menengah.
Tank ni menggunakan prinsip-prinsip desain kendaraan tempur infanteri Kaplan 30, kecuali untuk posisi mesinnya.
Tank ini dilengkapi dengan menara CMI Defence Belgia untuk dua orang dipersenjatai dengan 105mm rifled gun dengan loader otomatis dan senapan mesin co-aksial 7.62mm sebagai persenjataan utama.
Untuk terlibat pada target stasioner dan bergerak menggunakan probabilitas tembakan putaran tinggi, sistem pengendalian tembakan menggunakan komputerisasi diinstal; komandan dan penembak keduanya dilengkapi dengan stabilised day/night sights menggabungkan pengintai laser.
Komandan juga dilengkapi dengan sistem pengamatan panorama untuk memungkinkan memburu dan membunuh target.
Tank ini menggunakan mesin diesel performa tinggi digabungkan dengan transmisi otomatis yang dikontrol secara elektronik dan sistem pendingin untuk memungkinkan MMWT beroperasi di lingkungan suhu tinggi.
Kecepatan tank ini maksimal 70 km / jam, daya jelajah hingga 450 km dan rasio power to weight 20hp / ton dengan berat kotor kendaraan sekitar 35 ton.
Baseline lambung adalah baja dilas dengan paket armor appliqu dapat dipasang untuk tingkat perlindungan yang lebih tinggi.
Sebagaimana ditulis IHS Jane Selasa 1 November 2016, di bagian bawah dipasang perlindungan ranjau, seperti sistem deteksi tembakan dan penindasan.
Perlengkapan standar mencakup sistem AC, kamera untuk kesadaran situasional dan unit daya tambahan yang memungkinkan semua subsistem bisa dijalankan jika mesin diesel utama dimatikan.
Peran MMWT tidak untuk melawan tank tempur utama yang memiliki senjata yang lebih berat dan dilindungi tetapi untuk terlibat dengan ancaman yang lebih ringan seperti platform pengintaian, kendaraan tempur infanteri, operator pasukan dan kendaraan tempur dukungan.
Tank ini juga dapat digunakan untuk mendukung infanteri dalam peran tembakan langsung, dengan meriam 105mm yang digunakan untuk melawan pillbox dan hambatan medan perang lainnya.
Berat yang ringan dan low profile memungkinkan untuk digunakan di daerah-daerah yang tidak dapat diakses oleh MBT tradisional yang saat ini biasanya beratnya lebih dari 70 ton.