Akankah Malaysia Membeli Jet Tempur JF-17?
JF-17 Pakistan

Akankah Malaysia Membeli Jet Tempur JF-17?

Pakistan dan Malaysia dilaporkan terlibat dalam pembicaraan awal mengenai kemungkinan pembelian jet tempur JF-17 “Thunder” yang dibangun bersama oleh Pakistan Aeronautical Complex (PAC) dan Chengdu Aerospace Corporation China.

Seorang pejabat PAC mengatakan kepada IHS Jane di Pameran Defense Services Asia (DSA) 2018 yang berlangsung di Kuala Lumpur pada 16 April 2018 bahwa pembicaraan awal tentang hal tersebut telah dilakukan..

“Kami menyadari persyaratan potensial di Malaysia untuk mendapatkan pesawat tempur hemat biaya,” kata pejabat PAC.

“Belum ada pembicaraan serius tetapi melalui saluran pemerintah ke pemerintah ada yang dapat kami jelaskan sebagai pembicaraan tingkat dasar tentang program JF-17.”

Malaysia konon menyatakan tertarik pada JF-17 pada 2015. Namun, laporan bahwa Angkatan Udara Kerajaan Malaysia atau Royal Malaysian Air Force (RMAF) sedang mempertimbangkan pembelian pesawat dengan cepat ditolak oleh kementerian pertahanan Malaysia pada saat itu.

RMAF awalnya bermaksud membeli 18 jet tempur baru untuk menggantikan pesawat tempur Mig-29 yang sudah tua dan menambah armada jet tempur F-A-18D dan Su-30MKM. Namun, program akuisisi ditangguhkan karena keterbatasan anggaran pada tahun 2017.

Sebaliknya, RMAF dilaporkan telah mempertimbangkan jet tempur multirole ringan yang lebih murah dengan sejumlah negara telah memposisikan diri mereka untuk menawarkan produknya. Di samping JAS-39C / D Gripen Swedia, J-10 China , dan Mig-35 Rusia, JF-17 kemungkinan akan menjadi opsi termurah untuk RMAF.

Produksi JF-17 telah dibagi menjadi tiga blok yakni Block I, Block II dan Block III. Jika membeli pesawat ini Malaysia akan menerima varian Block III dengan produksi dijadwalkan untuk memulai pada tahun 2019. Sebanyak 50 Block I dan 50 Block II pesawat telah diproduksi sejauh ini dengan 12 lebih dari yang terakhir akan diluncurkan pada 2018.

Varian paling canggih JF-17 akan menampilkan berbagai upgrade dibandingkan dengan versi sebelumnya termasuk radar Active Electronically Scaned Array (AESA), yang akan menggantikan radar KLJ-7 X yang dibangun Nanjing Research Institute of Electronic Technologies (NRIET). Selain itu Block III juga akan dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik baru.

Didukung oleh mesin Rrim Klimov RD-93 (turbofan) turunan Klimov RD-93 buatan Rusia namun buatan China, JF-17 dilaporkan dapat mencapai kecepatan tertinggi hingga 1.6 Mach dan memiliki jangkauan operasional hingga 1.200 kilometer tanpa pengisian bahan bakar.

Jet tempur, yang memiliki tujuh cantelan, dapat dipersenjatai dengan berbagai senjata termasuk rudal udara ke udara, udara ke permukaan, dan anti-kapal.

Hal yang mungkin bisa membuat JF-17 sangat menarik bagi RMAF adalah bahwa mesinnya juga digunakan dalam Mig-29 dan untuk itu layanan tersebut sudah memiliki fasilitas perbaikan dan pemeliharaan. Hal ini akan mengurangi biaya operasional keseluruhan dari pesawat baru untuk militer Malaysia yang kekurangan uang.