Tidak satu pun rudal yang diluncurkan Amerika dan sekutunya untuk menyerang Damaskus masuk ke zona pertahanan udara Rusia di Tartus dan Hmeymim.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan rudal terhadap infrastruktur militer dan sipil Suriah dilakukan oleh pesawat-pesawat dan kapal-kapal angkatan laut Amerika bekerjasama dengan pasukan udara Inggris dan Prancis pada Minggu pagi waktu Indonesia.
“Tidak satu pun rudal jelajah yang diluncurkan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya memasuki zona pertahanan udara Rusia di sekitar Tartus dan Hmeymim,” kata Kementerian Pertahanan sebagaimana dilaporkan TASS.
Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis mengatakan serangan itu merupakan tanggapan terhadap dugaan serangan senjata kimia di Douma Suriah.
Menurut beberapa sumber, sekitar sepuluh target diserang. Kantor berita Suriah SANA tidak mengkonfirmasi informasi ini. Pentagon mengatakan senjata yang ditembakkan dua kali lebih banyak dibandingkan yang ditembakkan pada serangan April 2017 untuk menyasar pangkalan udara Shayrat.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan serangan udara yang dipimpin Amerika menyebabkan kerusakan material di pusat penelitian ilmiah di distrik Barzeh Damaskus. Serangan itu menghancurkan sebuah bangunan yang mencakup pusat belajar dan laboratorium
“Rudal yang menargetkan posisi militer di Homs digagalkan dan dialihkan dari jalan mereka, dan melukai tiga warga sipil,” kata kantor berita negara SANA.
Sementara pangkalan udara Suriah di dekat perbatasan Libanon juga diserang. “Pangkalan udara al-Shirai di al-Dimas di barat Damaskus dekat perbatasan Libanon diserang,” kata seorang komandan aliansi militer regional yang mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Serangan itu juga melanda sebuah situs di Masyaf, sekitar 170 km (100 mil) utara Damaskus, depot-depot tentara di wilayah timur Qalamoun timur laut ibukota, daerah Kisweh di selatan Damaskus, dan sebuah situs di perbukitan Qasyoun yang menghadap ke ibukota.
