Khawatir Jadi Sasaran Rudal Amerika, Pesawat Sipil Menghindari Langit Suriah

Khawatir Jadi Sasaran Rudal Amerika, Pesawat Sipil Menghindari Langit Suriah

Pesawat komersial memilih untuk menghindari langit Suriah setelah muncul kabar Amerika akan menyerang negara tersebut. Hal ini menjadikan wilayah udara di atas negara yang terus dilanda perang tersebut tampak lengang.

Meskipun sebelum ini beberapa pesawat memang telah memilih untuk menghindar, tetapi situasi sekarang jauh lebih sepi.

Regulator penerbangan Eurocontrol mengatakan kepada maskapai penerbangan pada Selasa untuk menghindari terbang di atas Mediterania timur untuk menghindari tertabrak atau komunikasi mereka macet.

“Karena kemungkinan peluncuran serangan udara ke Suriah dengan rudal udara ke darat dan / atau jelajah dalam 72 jam ke depan, dan kemungkinan gangguan intermiten peralatan navigasi radio, pertimbangan harus diambil ketika merencanakan operasi penerbangan di daerah Timur Mediterania / Nicosia FIR,” kata Eurocontrol.

Menurut Flightradar24 penerbangan sipil di atau dekat Suriah sudah jarang. Sebagian besar maskapai penerbangan komersial telah menghindari Suriah utara dan timur laut – tempat pertempuran besar seperti Aleppo dan Deir Ezzor  karena konflik yang sedang berlangsung.

Namun, peringatan Eurocontrol untuk menghindari Mediterania timur menunjukkan kemungkinan tinggi dari serangan udara Amerika pada rezim Bashar al-Assad.

Donald Trump sedang mempertimbangkan meluncurkan serangan terhadap Suriah sebagai pembalasan atas serangan kimia yang dilaporkan  menewaskan puluhan warga sipil yang pemerintah Suriah dituduh sebagai pelakunya.

Presiden Amerika juga telah mengatakan kepada Rusia untuk bersiap-siap menghadapi serangan Amerika ke Suriah melalui Twitter Rabu pagi.

Dia dilaporkan mempertimbangkan untuk melakukan serangan yang lebih kuat dibanding tahun lalu di mana kapal perang Amerika meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk pada infrastruktur militer Suriah menyusul laporan serangan kimia.

Presiden Amerika memilih untuk melewatkan KTT di Amerika Selatan untuk mempertimbangkan pilihannya, dan mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan mengumumkan keputusannya segera. Israel dilaporkan juga mengantisipasi kemungkinan serangan Amerika.