Muncul kabar serangan udara besar-besaran telah terjadi di wilayah barat Suriah yang diduga menargetkan pangkalan militer milik negara tersebut. Ada kemungkinan Amerika Serikat telah memulai serangan setelah kabar penggunaan senjata kimia oleh tentara pemerntah di wilayah Douma yang dikuasai pemberontak dan terletak di pinggiran timur ibukota Suriah Damaskus.
Laporan bermunculan yang menyebutkan pertempuran udara terjadi di bagian barat wilayah negara tersebut.
Serangan ini terjadi sehari setelah Presiden Amerika Donald Trump mengutuk serangan gas oleh tentara Suriah. Dia menyebutkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Iran bertanggungjawab terhadap tindakan Suriah tersebut.
Trump juga mengatakan apa yang dilakukan Bashar Assad akan dibayar dengan mahal.
Many dead, including women and children, in mindless CHEMICAL attack in Syria. Area of atrocity is in lockdown and encircled by Syrian Army, making it completely inaccessible to outside world. President Putin, Russia and Iran are responsible for backing Animal Assad. Big price…
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 8, 2018
….to pay. Open area immediately for medical help and verification. Another humanitarian disaster for no reason whatsoever. SICK!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 8, 2018
War Zone melaporkan ledakan besar, sonic boom, dan peluncuran misil permukaan ke udara telah dilaporkan terjadi di Suriah barat Minggu 8 April malam waktu setempat. Sejumlah laporan menyebtkan serangkaian serangan terkonsentrasi pada pangkalan udara T4 (Tiyas) di Homs.
Ini adalah pangkalan sama yang diserang Isreal sebagai balasan terhadap drone buatan Iran saat melanggar wilayah udara Israel pada bulan Februari.
Pangkalan ini adalah tempat operasi utama untuk Angkatan Udara Suriah dan Pasukan Quds Iran dan proksi mereka.
Namun kabar tersebut sejauh ini belum dapat dipastikan dan apakah memang dilakukan oleh Amerika Serikat. Israel menjadi pihak lain yang mungkin dan dapat bertindak sebagai aktor serangan tersebut. Jika ada kabar terbaru akan kami sampaikan.