Benua Biru Eropa telah melahirkan jet-jet tempur terbaik di dunia. Dua di antaranya adalah Typhoon dan Rafale. Eurofighter Typhoon dibangun oleh konsorsium yang terdiri dari Inggris, Jerman, dan Italia. Sementara Rafale dibesut oleh Dassault Prancis.
Karena negara-negara yang membangun dua jet tempur ini sama-sama anggota NATO, memang kecil kemungkinan keduanya akan bertemu dalam pertempuran udara yang sebenarnya.
Meski demikian pasti ada pertanyaan, siapa dari keduanya yang terhebat? Rafale atau Typhoon? Lagi-lagi pertanyaan yang akan sangat sulit untuk dicari jawabannya. Yang bisa hanya membandingkan apa yang dimiliki kedua pesawat tersebut.

Eurofighter Typhoon adalah salah satu pesawat terbaik di dunia. Dengan 707 pesawat yang dipesan oleh enam negara (Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, Austria dan Kerajaan Arab Saudi), dan dalam pelayanan di semua bangsa, pesawat ini menjadi program kolaborasi militer terbesar di Eropa.
Eurofighter Typhoon adalah satu-satunya pesawat tempur untuk menawarkan kemampuan operasional yang luas sementara pada saat yang sama memberikan efektivitas armada tak tertandingi

Ketika program Rafale diluncurkan, Armée de l’Air dan Marine Nationale (Angkatan Udara Perancis dan Angkatan Laut Perancis) menerbitkan sebuah kebutuhan bersama untuk pesawat multirole yang akan mampu menggantikan tujuh jenis pesawat tempur mereka.
Pesawat yang serbaguna dan terbaik di semua kategori misi yang kemudian memunculkan Dassault Rafale.

Dassault Aviation berada di bawah tekanan karena mereka belum mampu menjual banyak pesawatnya. Satu-satunya negara yang telah memesan adalah India tetapi akhir-akhir ini kembali bermasalah karena meningkatnya harga.
Eurofighter di sisi lain telah memiliki banyak penjualan dengan lebih dari 707 pesawat yang dipesan oleh enam negara.
Rafale besama sepupu mereka yakni Mirage2000 telah menempuh sejumlah misi. Mereka telah menunjukkan kemampuan dalam perang Kargil (Operasi Safed Sagar) dan Rafale telah memiliki banyak peran di atas langit Afghanistan dan Libya. EuroFighter Typhoon juga telah beraksi di atas Libya dan ditempatkan di Afghanistan.
Kedua pesawat ini menawarkan tentang teknologi sensor fusi namun mereka unggul dalam kemampuan dalam beberapa aspek di atas yang lain.
Typhoon dianggap lebih unggul dalam pertempuran udara ke udara dibanding Rafale karena saat ini memiliki mesin kinerja yang lebih tinggi dengan perkembangan masa depan dan integrasi TVC (Thrust Vector Control).Kemampuan manuver Typhoon juga lebih baik karena desain Rafale dianggap tidak stabil.
Rafale di sisi lain memiliki kelebihan pada serangan darat melebihi Typhoon. Kedua pesawat ini dilengkapi dengan radar AESA meski untuk Typhoon belum seluruhnya menggunakan radar ini karena sedikit terlambat dibandingkan jet tempur lain.