Misi Sama Cara Beda, Mari Bandingkan Pesawat Antikapal Selam P-8 dan P-1

Misi Sama Cara Beda, Mari Bandingkan Pesawat Antikapal Selam P-8 dan P-1

Ada dua pesawat patroli maritim dan anti-kapal selam yang cukup disegani di dunia. Mereka adalah P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika dan P-1 milik Jepang. Keduanya dibangun dengan tujuan yang sama yakni untuk mengantikan armada P-3 Orion yang semakin tua.

Misi kedua pesawat baru ini pun sama yakni untuk patroli di atas laut sekaligus melacak dan memburu hingga membunuh kapal selam. Tetapi meski misi sama, cara yang digunakan keduanya jauh berbeda.

P-3 Orion telah melayani beberapa negara selama puluhan tahun dan merupakan platform Maritime Patrol Aircraft (MPA) yang sangat disegani. Namun seiring waktu pesawat ini harus diganti. Setidaknya sudah ada dua pesawat pengganti yang muncul.

P-3 Orion terbang di dekat kapal selam Kelas Victor Soviet
P-3 Orion terbang di dekat kapal selam Kelas Victor Soviet

Amerika mengembangkan Boeing P-8A Poseidon dan Jepang memilih jalur sendiri untuk melahirkan Kawasaki P-1. Mari kita bandingkan ini dua MAP paling modern ini dari sisi kelebihan dan kekurangannya.

SEJARAH PENGEMBANGAN

P-8A Poseidon

P-8A

Mencari pengganti yang baik untuk P-3 adalah tugas sulit. Pentagon menganilisa sejumlah pilihan antara lain P-3 dengan mesin baru, membangun P-3 baru ditunjuk pertama sebagai P-7 dan kemudian sebagai Orion 21 serta membangun MPA yang benar-benar baru.

Setelah perdebatan bertahun-tahun maka dipilihkan Boeing 737-800 sebagai dasar dari platform MPA baru.

Pemilihan Boeing 737 masuk akal karena pesawat ini merupakan salah satu pesawat penumpang yang paling banyak diproduksi dengan 1000 lebih telah dipesan. Hal ini berarti akan menjadikan biaya produksi akan lebih rendah dan suku cadang juga mudah serta murah dibandingkan dengan membangun pesawat sendiri.

Tetapi ada masalah, 737 tidak sebaik P-3 pada ketinggian rendah. Hal ini mewajibkan adanya perubahan besar dalam taktik, prosedur penyebaran senjata, suite sensor dan sebagainya.

P-1

P-1
P-1

Jepang di sisi lain juga memerlukan pengganti yang baik untuk armada besar P-3 mereka. Mereka awalnya juga melihat program P-7 yang dikembangkan Amerika untuk mengganti P-3 mereka. Setelah program P-7 dibatalkan Jepang akhirnya memilih jalan sendiri.

Mereka mengembangkan P-1 sebagai desain baru yang dimaksudkan untuk beroperasi pada ketinggian dan kecepatan rendah seperti pendahulunya, tetapi mampu memanfaatkan keuntungan dari ketinggian yang lebih tinggi. Biaya yang pasti lebih tinggi.

Tetapi Jepang punya satu alasan untuk melakukannya yakni mereka tidak mau melakukan perubahan besar dalam hal taktik, penyebaran senjata dan sebagainya seperti Amerika.

NEXT: KENAPA TIDAK BISA TERBANG RENDAH?