Gelombang pengusiran diplomat Rusia terjadi di puluhan negara sebagai buntut tuduhan keterlibatan Moskow dalam upaya pembunuhan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal di Inggris dengan racun saraf.
Diawali oleh Inggris, sedikitnya 20 negara bergabung mengusir para diplomat Rusia atas percobaan pembunuhan pada 4 Maret 2018 tersebut.
Penggunaan agen saraf pada Skripal tercatat menjadi yang pertama terjadi di Inggris pasca Perang Dunia II.
Dasar tuduhan pada Rusia karena agen saraf yang digunakan adalah Novichok atau “pendatang baru” yang dikembangkan oleh Uni Soviet pada 1970-an dan 1980an. Dijelaskan sebagai salah satu agen saraf paling mematikan yang pernah dibuat.
Novichok dirancang sebagai bagian dari program dengan kode nama “Foliant,” yang ditujukan untuk mengembangkan rangkaian baru zat generasi ketiga yang sangat mematikan.
Menurut The New York Times, Rusia menggunakan salah satu fasilitas pengujian senjata kimia bekas Uni Soviet untuk melakukan penelitian dan pengujian kelas baru senjata kimia rahasia Novichok.
Antara tahun 1999 dan 2002, pabrik Nukus, yang berada di Uzbekistan, dibongkar dan didekontaminasi dengan bantuan Amerika Serikat setelah runtuhnya Uni Soviet, dan keputusan Uzbekistan untuk menolak senjata pemusnah massal.
Surat kabar tersebut mengutip karyawan Lembaga Riset Kimia Vil Mirzayanov yang mengatakan bahwa pabrik Nukus secara khusus dibangun pada tahun 1986 untuk menguji “senjata biner Novichok yang dirancang untuk menghindari deteksi oleh inspektur internasional.”
Rusia berulangkali membantah dan meminta Inggris memberikan akses kepada mereka untuk melihat data kasus Skripal guna membuktikan bahwa racun yang digunakan memang buatan Rusia
Berikut adalah daftar negara dan badan antar pemerintah yang telah mengusir para pejabat Rusia atas serangan itu: