Untuk menembakkan senjata nuklir, Amerika memiliki prosedur yang ketat. Presiden adalah pihak yang memutuskan serangan itu bisa dilakukan atau tidak.
Langkah-langkah yang harus diambil presiden Amerika Serikat untuk menembakkan sebuah rudal nuklir cukup rumit, namun bisa berjalan hanya dalam hitungan menit. Kerumitan prosedur diperlukan untuk menjaga jangansampai ada kesalahan komunikasi yang bisa menyebabkan peluncuran tidak disengaja terjadi.
Presiden Amerika memiliki wewenang untuk melakukan serangan nuklir. Begitu keputusan dibuat, serangkaian langkah kritis segera menyusul.
Presiden pertama kali bertemu dengan penasihat militer papan atas. Pertemuan tersebut akan berlangsung di Situation Room. Jika presiden sedang bepergian maka akan dilakukan dengan saluran telepon yang aman.
Jika presiden masih ingin melalui serangan, perintah tersebut kemudian diverifikasi. Untuk mengotentikasi pesanan, kode perintah dibaca oleh presiden. Biasanya ada dua huruf fonetis seperti “Delta-Echo.”
Presiden kemudian menerima “biskuit”, istilah untuk sebuah kartu tersegel yang selalu dekat dengan presiden. Kartu itu tersebut memiliki respons yang sesuai dengan kode perintah.
Sebagaimana ditulis Business Insider, Pentagon kemudian menyiarkan pesan yang disandikan ke awak rudal. Pesannya hanya sepanjang jika orang menulis pesan atau status di Twitter.
Pesan tersebut termasuk rencana perang, kode “Sealed Authentication System” (SAS), dan kode peluncuran rudal yang sebenarnya. Saat awak peluncuran mendapatkan pesan, mereka membuka brankas untuk mendapatkan kode SAS. Kode-kode ini dibandingkan dengan kode SAS yang disertakan dalam pesan.
Jika ditembakkan dari kapal selam, kapten, petugas eksekutif, dan dua lainnya mengotentikasi perintah peluncuran. Lima belas menit setelah menerima pesanan tersebut, rudal siap diluncurkan.
Jika ditembakkan dari darat, ada 50 rudal yang dikendalikan oleh 5 awak peluncur di lokasi yang berbeda. Setiap kru “memilih” peluncuran dengan memutar kunci mereka pada saat bersamaan.
Ada lima kunci yang berbeda, namun hanya dua yang perlu diputar untuk meluncurkan rudal. Dalam skenario ini, rudal siap diluncurkan beberapa menit setelah perintah presiden. Begitu rudal diluncurkan, tidak ada jalan mundur.
Baca Juga:
Selalu Ikut Presiden AS Amerika, Apa Sebenarnya Isi Koper Hitam Ini?