Perancang Belum Puas dengan Kemampuan J-20
J-20

Perancang Belum Puas dengan Kemampuan J-20

China akan terus memperbaiki dan meningkatkan jet tempur siluman J-20 mereka dengan memberi lebih banyak kemampuan daripada sekadasr menembus jaringan pertahanan udara musuh.

Yang Wei, perancang utama pesawat sekaligus Wakil Direktur Sains dan Teknologi di Aviation Industry Corp of China serta akademisi Chinese Academy of Sciences, mengatakan bahwa perancang akan mengembangkan varian radar-evading J-20 dan akan memulai penelitian untuk mengembangkan jet tempur generasi keenam.

“Kami tidak puas dengan apa yang telah kami capai, Kami akan mengembangkan J-20 menjadi keluarga besar dan terus memperkuat kemampuan pemrosesan informasi dan intelijennya. Pada saat bersamaan, kami akan memikirkan pesawat tempur generasi berikutnya, “kata Yang kepada China Daily dalam sebuah wawancara eksklusif Selasa 13 Maret 2018.

“Di masa lalu, kita harus mengikuti jalan orang lain ketika merancang pesawat militer karena kemampuan penelitian dan pengembangan kita primitif dalam hal ini, tapi sekarang kita telah mampu merancang dan membuat apa yang ingin kita miliki,” tambahnya.

Perancang senior tersebut mengatakan bahwa J-20 adalah jet tempur terbaik di China, sehingga akan digunakan pada momen paling penting selama perang.

“Tentu saja, pesawat ini akan ditugaskan untuk menembus jaringan pertahanan udara, tetapi itu tidak akan menjadi satu-satunya misinya. Ini pasti memiliki banyak fungsi. Bagaimana kita akan menggunakannya bergantung pada skala produksi dan penggelarannya,” kata Yang.

J-20, pesawat tempur generasi kelima China  yang melakukan penerbangan perdananya pada Januari 2011 dan dideklasifikasi pada bulan November 2016. J-20 adalah jet tempur siluman ketiga yang memasuki layanan, setelah F-22 Raptor dan F-35 Lightning II keduanya dari Amerika Serikat.

Pesawat ini telah dikirim untuk ambil bagian dalam serangkaian latihan tempur dengan jet tempur canggih lainnya dan berlatih manuver tempur jarak jauh di luar jangkauan visual selama latihan.

Selain J-20, AVIC masih menguji FC-31, pesawat tempur generasi kelima lainnya, dan ingin menggunakannya untuk dijual ke pasar internasional.

Angkatan Udara China sudah memastikan tidak akan mengekspor J-20 kepada negara manapun.