Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan, persenjataan nuklir Federasi Rusia telah berkurang lebih dari 85% jika dibandingkan dengan puncak perang Dingin. Namun mereka melihat Amerika tidak mengimbangi hingga menyulitkan upaya pelucutan senjata tersebut.
Lavrov saat berbicara di Konferensi Perlucutan Senjata yang berlangsung antara 26 Februari dan 2 Maret di Jenewa, Swiss mengatakan pihaknya prihatin dengan strategi nuklir Amerika yang meningkatkan kemampuan dalam senjata nuklir daya ledak rendah.
“Pelucutan senjata nuklir juga terhambat karena pelestarian senjata nuklir non-strategis Amerika di Eropa, disertai dengan praktik rudal nuklir yang tidak stabil,” Lavrov menyatakan.
Menurut dia Amerika melakukan pelanggaran serius perjanjian NPT [Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons] dengan mengajak negara non-nuklir anggota NATO berpartisipasi dalam perencanaan penggunaan senjata nuklir non-strategis Amerika dan juga melibatkan pengembangan ketrampilan yang relevan.
“Harus jelas bagi semua orang bahwa militer Amnerika mempersiapkan angkatan bersenjata negara-negara Eropa untuk penggunaan senjata nuklir taktis melawan Rusia. ”
Lavrov menegaskan bahwa Moskow siap untuk melanjutkan perundingan pada sebuah konferensi perlucutan senjata.
“Meskipun ada pencapaian mengesankan dalam kerangka kesepakatan Rusia-Amerika, kami terpaksa mencatat banyak masalah yang tersisa kepada rekan-rekan kami dari Washington. Khususnya, mengenai pemindahan sejumlah operator secara signifikan dari jumlah yang ditentukan, “kata Lavrov.
Rusia juga siap untuk mendiskusikan kekhawatiran pihak-pihak yang berkepentingan mengenai mencegah perlombaan senjata di luar angkasa.
“Saya berpikir bahwa tanpa elaborasi dan adopsi sebuah perjanjian internasional yang mengikat secara hukum atas penyebaran senjata di luar angkasa, praktis tidak mungkin untuk menyelesaikan masalah untuk memastikan keamanan internasional dan stabilitas strategis. Kami siap untuk mendiskusikan apapun tentang keprihatinan berbagai pihak yang berkepentingan,” katanya.
Lavrov lebih lanjut berharap warga Eropa akan berani mengatakan mengatakan “tidak” untuk menjadi tempat penyimpanan senjata nuklir Amerika di wilayahnya.