Fokus Amerika Serikat untuk meningkatkan kekuatan militernya guna menghadapi ancaman dari Rusia dan China sesuai strategi nasional terbaru mereka semakin jelas.
Hal ini terlihat salah satunya tentang rencana Angkatan Darat untuk meningkatkan kemampuan tank tempur utama mereka yang sudah lama tertunda.
Anggaran untuk tahun fiskal 2019 mendatang akan melengkapi 261 tank M1 atau tiga brigade, dengan sistem perlindungan aktif Trophy buatan Israel.
Sistem proteksi aktif dirancang untuk menangkis rudal antitank dan proyektil lainnya. Sistem Trophy, yang disebut Windbreaker, menggunakan empat antena yang menawarkan cakupan 360 derajat, dan radar tembakan untuk mengambil target yang masuk.
Komputer internal kemudian merancang sudut tembak dan memberi isyarat dua peluncur berputar di sisi kendaraan untuk menyalakan tabung berisi bola. Sistem tersebut telah dipasang di tank tempur utama Merkava Israel sejak 2009.
“Jika Anda melihat apa yang telah kami lakukan dalam 15 tahun terakhir, kami menghadapi pertarungan ringan, jadi kami mengambil banyak risiko pada kekuatan berat,” kata John Daniels, wakil asisten sekretaris Angkatan Darat untuk rencana, program, dan sumber daya kepada Breaking Defense Senin 19 Februari 2018.
“Sekarang Anda berada pada titik di mana sistem mulai usai,” kata Daniels. “Jika Anda melihat usia platform dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali brigade yang berat, Anda (perlu memodernisasi) sekitar satu hingga 1,5 setahun untuk benar-benar membuat perubahan substantif.” Dia menambahkan kecepatan upgrade tersebut akan bergantung pada keputusan yang dibuat pada 2019 dan 2020.
Proposal anggaran 2019 meminta US$ 182,1 miliar atau sekitar Rp2.457 triliununtuk Angkatan Darat Amerika. Dari jumlah itu US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp76 triliun akan digunakan untuk pengadaan senjata dan kendaraan tempur. Sistem Trophy diperkirakan menghabiskan biaya US$ 350.000 sampai US$ 500.000 (Rp4,7- Rp6,8 miliar) untuk setiap tank.
Pejabat militer Amerika mengatakan bahwa Abrams tetap berada di puncak klasemen, namun mereka juga memperingatkan bahwa militer asing telah berusaha menambahkan sistem proteksi aktif mereka sendiri dan meningkatkan kemampuan antitep mereka untuk melawan sistem lawan.
Amerika telah menginginkan APS untuk melindungi armor cukup lama. Pada 2016 dan 2017, Angkatan Darat menyewa dan membeli beberapa sistem Trophy untuk pengujian.
APS telah menjadi hal yang penting di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan Rusia, yang mempertahankan kekuatan tank besar – dengan beberapa penggunaan APS – serta kemampuan anti-armor yang luas.
Angkatan Darat Amerika juga sedang mengevaluasi APS Iron Fist buatan Israel untuk dipasang kendaraan tempur Bradley dan APS Iron buatan Amerika untuk kendaraan tempur Stryker. Program tersebut masih dalam penelitian dan pengembangan dengan keputusan tentang pengadaan dan pendanaan harus dilakukan.
Selain sistem proyeksi aktif yang menggunakan penanggulangan fisik, Angkatan Darat Amerika telah mengatakan bahwa pihaknya sedang melihat “soft kill” APS, yang akan menggunakan tindakan balasan seperti sinyal elektromagnetik untuk mengganggu ancaman yang masuk.
Keduanya akan menjadi bagian dari Modular Active Protection System, yang merupakan kerangka untuk sistem arsitektur terbuka yang modular yang memungkinkan APS berfungsi setelah dipasang.
Angkatan Darat sudah mulai menerima pengiriman Abrams versi terbaru dengan menerima enam M1A2 SEP v3 Abrams pada bulan Oktober. Di antara fitur-fitur terbarunya adalah sistem radio yang telah ditingkatkan, pembangkit tenaga yang disempurnakan, dan upgrade lainnya.