Rusia dan Arab Saudi Finalisasi Pengiriman S-400
S-400

Rusia dan Arab Saudi Finalisasi Pengiriman S-400

Perundingan mengenai pasokan sistem rudal S-400 Rusia ke Arab Saudi berada di putaran final. Kedua pihak sedangt membahas rincian teknis dan logistic.

“Mengenai s-400, diskusi detail terus berlanjut antara kedua belah pihak dalam thapan akhir. Kami membahas masalah teknis, terutama mengenai transfer teknologi dan pengetahuan,” kata  Duta Besar Saudi untuk Rusia Raed bin Khaled Qrimli kepada TASS Senin 19 Februari 2018.

Sebelumnya, juru bicara presiden Rusia, Vladimir Kozhin mengatakan dalam sebuah wawancara dengan harian Kommersant bahwa dokumen pengiriman S-400 ke Arab Saudi telah ditandatangani, dengan semua parameter yang disepakati.

Rusia S-400 Triumf yang disebut NATO: SA-21 Growler adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh yang mulai beroperasi pada tahun 2007.  Sistem ini dirancang untuk menghancurkan pesawat, rudal jelajah dan balistik serta juga bisa digunakan untuk menyerang target darat.

Sistem ini dapat menekan target aerodinamis pada kisaran hingga 400 kilometer dan target balistik taktis terbang dengan kecepatan 4,8 km /  detik pada jarak hingga 60 kilometer. Target tersebut meliputi rudal jelajah, pesawat taktis dan strategis dan hulu ledak rudal balistik.

Radar sistem mendeteksi target udara pada jarak hingga 600 kilometer. Rudal permukaan ke udara 48N6E3 di sistem ini dapat mencapai target aerodinamis di ketinggian 10.000-27.000 meter dan ancaman balistik di ketinggian 2.000-25.000 meter.

China menjadi negara pertama yang menandatangani kontrak pembelian sistem ini. Kemudian, Rusia menandatangani perjanjian antar pemerintah untuk penjualan S-400 dengan India.

Pada tahun 2017, kontrak semacam itu ditandatangani dengan Turki. Sementara Arab Saudi akan menjadi negara sekutu Amerika kedua yang membeli senjata Rusia tersebut.