Angkatan Darat Amerika berencana untuk membeli hampir 150.000 peluru artileri pada tahun fiskal 2019. Sebuah upaya untuk menyiapkan pasukan benar-benar siap untuk sebuah perang konvensional.
Anggaran fiskal 2019 yang diusulkan oleh Angkatan Darat menyerukan pembelian 148.297 butir amunisi 155mm, termasuk 1.189 amunisi Excalibur dipandu GPS yang dirancang untuk digunakan dalam situasi yang mendekati bahaya
Perintah tersebut mencerminkan kenaikan 825% dari 16.573 amunisi 155mm yang direncanakan dibeli US Army tahun 2018 ini.
“Kami berlatih untuk melawan konflik yang menentukan,” kata Mayjen Paul Chamberlain, Direktur Anggaran Angkatan Darat Amerika.
Sementara Jack Daniels, Deputy Assistant Army Secretary for Plans, Programs and Resources mengatakan sejumlah artileri dan amunisi lainnya akan berakhir setelah jangka waktu tertentu dan harus diganti secara teratur. “Tentara juga menggunakan amunisi saat latihan,” katanya.
“Sebagian besar unit selama 15 tahun terakhir telah beroperasi di lingkungan COIN [counterinsurgency/kontra pemberontakan] – tidak banyak membutuhkan amunisi berat,” kata Daniels kepada wartawan Selasa 13 Februari 2018.
Angkatan Darat mulai disiapkan lagi untuk melawan perang konvensional hingga akan membutuhkan lebih banyak peluru artileri untuk berlatih. Angkatan Darat juga perlu menembakkan peluru artileri untuk menguji sistem persenjataan baru, seperti radar kontra tembakan.
Pemerintah Trump telah menempatkan kekuatan besar seperti Rusia dan China sebagai ancaman dan menggeser terorisme yang menjadi fokus mereka dalam beberapa dekade terakhir.
Menurut Wakil Direktur Anggaran US Army Davis Welch, Angkatan Darat Amerika Serikat memang telah memutar-mutar unit-unit ke Eropa Timur untuk mencegah agresi Rusia sejak 2014, dan anggaran fiskal 2019 layanan menyerukan pemosisian ulang 40 tank Abrams, 66 kendaraan serbaguna lapis baja, dan 61 kendaraan tempur Bradley di Eropa pada tahun 2020 atau 2021.
“Kami memiliki banyak amunisi, namun tidak cukup banyak untuk stok amunisi,” kata Welch. “Jadi, ini hanya membangun kembali tingkat kelarutan tersebut.”
Peningkatan 825% pembelian amunisi 155mm ini tidak menunjukkan bahwa mereka kekurangan amunis. Welch mengatakan bahwa Angkatan Darat masih memiliki ratusan ton amunisi yang ditumpuk mulai dari amunisi untuk senjata ringan hingga anti-tank. . “Ada cukup amunisi bagi kita untuk perang malam ini,” kata Chamberlain sebagaimana dilaporkan Task and Purpose.