Israel akan Terus Menyerang, Suriah: Mitos Superioritas Udaramu Telah Runtuh
F-16 Israel

Israel akan Terus Menyerang, Suriah: Mitos Superioritas Udaramu Telah Runtuh

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus maju dengan operasi di Suriah meskipun mereka kehilangan sebuah pesawat tempur canggih saat menyerang musuh untuk pertama kalinya dalam 36 tahun.

Sistem pertahanan udara Suriah  menembak jatuh F-16 Israel saat kembali dari serangan pada posisi yang didukung Iran di Suriah pada Sabtu 10 Februari 2018.

Israel kemudian meluncurkan serangan udara kedua dan lebih intensif menyasar 12 sasaran Iran dan Suriah di Suriah, termasuk sistem pertahanan udara Suriah.

Namun, Israel dan Suriah sama-sama memberi isyarat bahwa mereka tidak memperluas konflik. Hal ini terlihat situasi tenang di perbatasan mereka pada Minggu 11 Februari 2018.  Meski Netanyahu menyerang dengan nada menantang ketika menyampaikan sambutannya kepada kabinet yang disiarkan oleh media Israel.

“Kemarin kami mendaratkan pukulan keras terhadap kekuatan Iran dan Suriah. Kami secara tegas menjelaskan kepada semua orang bahwa modus operandi kami tidak berubah sedikit pun,” katanya Minggu.

Keterlibatan Iran di Suriah, termasuk penempatan pasukan yang didukung Iran di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, telah membuat khawatir Israel. Tel Aviv juga telah menuduh Iran berencana membangun pabrik peluru kendali presisi di Lebanon.

Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah, sebuah monitor perang yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa serangan Israel pada hari Sabtu telah menewaskan setidaknya enam orang dari pemerintah Suriah dan pasukan sekutu.  Media pemerintah Suriah belum mengungkapkan korban jiwa atau kerusakan.

Israel mengatakan telah menghancurkan tiga pesawat anti-pesawat terbang Suriah dan empat sasaran yang merupakan bagian dari pembentukan militer Iran di Suriah selama serangan Sabtu.

“Ini adalah serangan terluas terhadap sistem pertahanan Suriah sejak (Operasi) Peace for the Galilee,” kata Brigadir Jenderal Angkatan Udara Israel Amnon Ein Dar kepada Radio Army, mengacu pada serangan Lebanon 1982. Ini juga merupakan yang pertama sejak konflik tersebut ada jet tempur Israel yang ditembak jatuh.

Di Suriah, surat kabar pro-pemerintah al-Watan mengatakan bahwa pertahanan udara negara tersebut telah “menghancurkan mitos superioritas udara Israel di wilayah ini”.

Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, yang berjuang untuk mendukung Assad di Suriah, mengatakan tentang “dimulainya sebuah fase strategis baru” yang akan membatasi aktivitas Israel di wilayah udara Suriah, di mana pesawat-pesawat Israel secara reguler menyerang mereka.

Baik Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, dan Rusia, yang mendukung Assad dalam perang sipil Suriah, telah menyatakan keprihatinannya atas bentrokan terbaru tersebut.

Dalam sebuah pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu, Netanyahu menegaskan hak Israel untuk membela diri dan berjanji melanjutkan kerja sama dengan Moskow untuk menghindari bentrokan yang tidak disengaja dengan pasukan Rusia di Suriah.

Putin, yang negaranya memasok sistem pertahanan udara Suriah, mendesak Netanyahu untuk menghindari eskalasi konflik.