Meski hanay ditempatkan selama lima bulan, sebuah batalyon artileri Marinir yang ditempatkan di Suriah mencetak rekor dengan menembakkan amunisi paling banyak dalam 40 tahun terakhir. Hanya perang Vietnam yang mengalahkan rekor ini.
“Selama lima bulan mendukung pertempuran Raqqa, mereka menembakkan lebih banyak putaran dibandingkan batalyon artileri Marinir lainnya, atau batalyon Angkatan Darat manapun, sejak perang Vietnam,” kata Sersan Mayor Angkatan Darat Amerika John Wayne Troxell, penasihat senior untuk Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepada Marine Corps Times.
“Dalam lima bulan mereka menembakkan 35.000 tembakan artileri pada target ISIS ,” kata Troxell.
Sebuah batalyon artileri, yang terdiri dari hingga 18 senjata, dari 11th Marine Expeditionary Unit tiba di Suriah utara untuk mendukung SDF pada bulan Maret 2017. Unit tersebut menggunakan senapan M777 155 mm howitzers.
Menurut catatan sejarah yang dilihat oleh Marine Corps Times unit tersebut menembakkan sekitar 34.000 amunisi saat mendukung invasi ke Irak. Sementara dari 60.000 putaran yang dipecat oleh lebih dari 730 howitzer yang digunakan untuk mendukung Operasi Desert Storm, setengahnya ditembakkan oleh unit ini.
M-777 Howitzer memiliki berat 7.500 pound dan sangat bermanuver. Tingkat tembakan yang berkelanjutan adalah dua putaran per menit, namun bisa menembakkan empat putaran per menit hingga dua menit.
Seorang mantan perwira artileri Angkatan Darat mengatakan kepada Military Times pada bulan November bahwa jumlah putaran yang diperlukan untuk sebuah howitzer bergantung pada kisaran yang ditargetkan dan tingkat muatan, yang terakhir dapat bervariasi berdasarkan berat cangkangnya.
Rentang maksimum M-777 adalah 18,6 mil. Video muncul di musim panas 2017 yang menunjukkan Marinir menembakkan peluru artileri 155 mm dengan XM1156 Precision Guidance Kits.
Kit itu mengubah cangkangnya menjadi amunisi dengan setengah presisi yang rata-rata akan mencapai 100 kaki dari target saat melepaskan tembakan dari jangkauan maksimum M-777. XM1156 hanya beberapa kali muncul dalam pertempuran.
