Turki berencana untuk mengirimkan Angkatan Udara dan Angkatan Laut mereka ke Qatar untuk melengkapi kekuatan darat yang sudah ditempatkan di negara tersebut.
“Menurut kesepakatan yang ditandatangani antara Qatar dan Turki pada 2014, pasukan darat, udara, dan angkatan laut akan dikirim ke Qatar,” kata seorang diplomat Turki yang minta namanya tidak disebutkan namanya jepada wartawan di Doha, Rabu 31 Januari 2018.
Ankara dan Doh, menurutnya, akan menentukan garis waktu pembangunan infrastruktur yang diperlukan dan kapan pasukan ini akan dikirim melalui perundingan.
Penyebaran ini merupakan bagian dari kesepakatan dari rencana Turki mendirikan sebuah kamp militer di Qatar. Batch pertama tentara Turki tiba di pangkalan militer Tariq Bin Ziyad pada tahun 2015. Kamp yang terletak di selatan Doha, merupakan instalasi pertama Turki di Timur Tengah dan dapat menampung 5.000 tentara.
Namun Fikret Ozer, Duta Besar Turki untuk Qatar, membantah tentang kabar tersebut. Ozer juga menolak untuk mengungkapkan jumlah pasukan Turki yang saat ini ditempatkan di Qatar. “Informasi itu akan diungkapkan jika Qatar setuju untuk membagikannya,” katanya sebagaimana dikutip Al Jazeera. “Kami adalah tamu di sini, mereka adalah tuan rumah”.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjadi pendukung utama Doha sejak Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan negara kecil tetapi kaya raya itu pada 5 Juni 2017.
Keempat negara Arab tersebut menuduh Doha mendukung “terorisme” dan mendorong hubungan dengan saingan regional mereka Iran. Qatar membantah tudingan tersebut.
Tak lama setelah krisis diplomatik meletus, parlemen Turki dengan cepat menyetujui kesepakatan Qatar-Turki yang memungkinkan militer Turki melatih pasukan keamanan Qatar. Ankara juga telah berusaha menengahi pihak yang berkonflik untuk mengakhiri krisis tersebut.