
Haruskah Amerika Serikat membangun SSP?
Amerika Serikat tidak lagi membangun kapal selam diesel-listrik sejak 1959. Sebagian besar pengetahuan terkait dengan pembangunan kapal selam nuklir dapat dipindahtangankan ke sepupu konvensional mereka, namun tetap melibatkan kurva belajar yang signifikan.
Amerika Serikat adalah pemimpin global dalam pengembangan teknologi sel bahan bakar, jadi Amerika tidak akan kesulitan untuk melakukannya.
Namun, Angkatan Laut Amerika unik karena fokus adalah global. Mereka dibangun untuk bertempur jauh dari rumah.
Kapal selam diesel listrik, meski dengan AIP, memiliki rentang yang lebih pendek daripada kapal nuklir dan karenanya memerlukan basis di dekatnya.
Selain itu, penghematan biaya di Angkatan Laut Amerika telah diwujudkan dalam hal pengurangan personel, yang berarti bahwa US Navy cenderung memilih sejumlah kecil platform meski mahal tetapi personelnya terbatas.
Berbeda jika mereka membangun kapal selam SSP yang kecil hingga membutuhkan banyak kapal selam dan berarti membutuhkan banyak personel.
Sebelum berinvestasi di kapal AIP, Angkatan Laut Amerika juga akan berhati-hati dalam menyelesaikan skenario peperangan kapal selam masa depan yang melibatkan kendaraan bawah laut tanpa awak atau Undersea Unmanned Vehicles (UUV).
Kapal selam tanpa awak otonom dan semi otonom berpotensi memiliki banyak keuntungan dibanding kapal selam dengan AIP, tanpa memerlukan investasi dalam desain kapal selam baru.
Secara keseluruhan, tidak diragukan kapal selam konvensional dengan AIP telah menimbulkan ancaman, dalam beberapa kondisi terhadap kapal selam nuklir besar.
Namun, ini tidak berarti bahwa respons terbaik bagi Angkatan Laut Amerika adalah berinvestasi di kapal selam konvensional ini.
Mereka tidak bisa melakukan banyak tugas yang dibutuhkan angkatan laut mereka dan di tahun-tahun mendatang teknologi bisa menggoncang banyak kelebihan yang dibawa SSP.
Sumber: National Interest/War is Boring