Keputusan Jepang untuk menginstal sistem pertahanan rudal Amerika dinilai Rusia akan merusak hubungan Moskow dengan Tokyo dan merupakan pelanggaran Washington terhadap perjanjian kontrol senjata.
Jepang pada Desember 2017 secara resmi memutuskan memperluas sistem pertahanan rudal balistiknya dengan menginstal sistem Aegis berbasis darat sebagai respons terhadap ancaman yang berkembang dari roket Korea Utara.
“Tindakan seperti ini berlawanan secara langsung dengan prioritas membangun kepercayaan militer dan politik antara Rusia dan Jepang, dan, sayangnya, akan berdampak negatif pada keseluruhan atmosfer dalam hubungan bilateral, termasuk negosiasi mengenai masalah perjanjian damai,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova Kamis 28 Desember 2017.
“Dalam praktiknya hal itu juga berarti satu pelanggaran terhadap Perjanjian Nuklir Jarak Menengah [Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty] oleh Amerika dengan memberikan bantuan Jepang,” katanya sebagaimana dilaporkan Reuters.
Rusia dan Jepang tidak pernah secara formal mengakhiri permusuhan mereka setelah Perang Dunia II karena perselisihan mengenai rantai kepulauan di Pasifik.
