Filipina telah menandatangani kontrak dengan pembuat kapal Korea Selatan Hyundai Heavy Industries (HHI) untuk membangun dua kapal perang baru dalam kesepakatan senilai kurang lebih Rp4,6 triliun yang menjadi proyek paling mahal pemerintah Duterte sampai saat ini.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut Filipina mengatakan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana memimpin penandatanganan kontrak pada Senin 25 Desember 2017 untuk pembangunan dan penyerahan frigat baru tersebut. Pemberitahuan penghargaan tersebut diterima oleh HHI bulan lalu dengan jumlah US$ 336.912.000 atau setara dengan 15,744,571,584 peso.
Dalam siaran persnya HHI mengatakan frigat, masing-masing menggusur bobot 2.600 ton, akan didorong oleh sistem diesel dan diesel gabungan yang akan memberikan kecepatan hingga 25 knot.
Dengan panjang 107 meter, kapal perang akan dipersenjatai dengan rudal, torpedo, senjata api dan sensor elektronik yang memungkinkannya melakukan perang anti-udara, anti-permukaan dan anti-kapal selam. Kapal-kapal tersebut rencananya akan diserahkan mulai 2020.
Angkatan Laut Filipina mengatakan akuisisi kapal-kapal baru yang menjadi proyek terbesarnya, “menandai upayanya untuk menjadi angkatan laut yang kuat dan dapat dipercaya pada tahun 2020.”
