Kementerian Pertahanan Argentina mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi tujuh upaya komunikasi sepanjang hari Sabtu 18 November 2017 dari kapal selam Angkatan Laut Argentina dengan 44 awak kapal yang telah hilang sejak Rabu.
“Kami menerima tujuh sinyal dari panggilan satelit yang berasal dari kapal selam ARA San Juan,” kata Menteri Perrtahanan, Oscar Aguad, di Twitter. “Kami bekerja keras untuk menemukannya dan kami mengirimkan harapan kepada keluarga dari 44 awak kapal tersebut: bahwa mereka akan segera bisa pulang rumah mereka.”
Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan perusahaan Amerika yang mengkhususkan diri dalam komunikasi satelit untuk menentukan lokasi sinyal yang tepat.
“Ini mengubah segalanya,” kata Fernando Morales, pakar angkatan laut dan wakil presiden Liga Navy Argentina. “Ini tanda yang sangat penuh harapan karena ini menunjukkan setidaknya beberapa anggota awak masih hidup.”
Untuk melakukan usaha komunikasi, kapal selam harus cukup dekat ke permukaan air untuk mengeluarkan antena, jelas Morales.
“Harus bergerak relatif cepat sekarang,” kata Morales, yang menyebut upaya komunikasi tersebut sebagai berita optimis pertama sejak laporan kapal selam yang hilang mulai muncul pada Jumat pagi.
Sebuah pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat, sebuah pesawat tempur NASA dan kapal antikapal selam Inggris pada hari Sabtu bergabung dengan mencari kapal selam yang hilang itu.
Pencarian tersebut terhalang oleh angin kencang di perairan lepas pantai Patagonia, di mana kapal selam tersebut diyakini terdampar, kata beberapa pejabat. Sehari setelah mengurangi tingkat keparahan situasi, pejabat Argentina pada Sabtu memberi isyarat kekhawatiran yang berkembang saat mereka menyambut semua bantuan internasional.
“Deteksi telah terbukti sulit meski ada jumlah kapal dan pesawat terbang,” kata Kapten Enrique Balbi, juru bicara Angkatan Laut Argentina, dalam sebuah wawancara di televisi pada hari Sabtu. “Gelombang sekitar enam meter yang membuatnya jauh lebih sulit.”
Bantuan Angkatan Laut Inggris menjadi menarik mengingat perang yang dilakukan Inggris dan Argentina pada tahun 1982 di Kepulauan Falkland, yang telah lama diklaim Argentina sebagai wilayah kedaulatannya. Kedua angkatan laut tersebut kehilangan kapal, dan hampir 1.000 personil militer tewas dalam konflik 10 minggu tersebut.
Sebuah kapal patroli es Inggris, diperkirakan tiba di daerah pencarian dari Kepulauan Falkland pada Sabtu siang, menurut Kedutaan Besar Inggris di Buenos Aires. Pada bulan Februari, kapal tersebut tidak diizinkan untuk berlabuh di Buenos Aires, media berita Argentina melaporkan.
Pejabat Inggris juga telah menempatkan pesawat Hercules C-130 yang ditempatkan di pulau-pulau siaga.
Sebuah pesawat P-8A Poseidon Angkatan Laut Amerika Serikat diperkirakan tiba di Argentina pada Sabtu malam setelah dialihkan dari misi kontra-narkotika di El Salvador.
Dalam sebuah pernyataan, militer Amerika mengatakan, pesawat patroli maritim dan pesawat pengintai terbaru Angkatan Laut itu memiliki sensor canggih dan peralatan komunikasi, yang memungkinkannya mendukung berbagai misi di atas wilayaj air yang besar, termasuk operasi pencarian dan penyelamatan di bawah permukaan.