Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui kemungkinan penjualan sistem rudal Patriot buatan Raytheon Co senilai US$ 10,5 miliar atau sekitar Rp142 triliun ke Polandia. Demikian disampaikan Pentagon dalam siaran persnya Sabtu 18 November 2017.
Anggota NATO, Polandia, telah mempercepat upaya untuk merombak militernya menyusul aneksasi Rusia terhadap semenanjung Krimea di Ukraina pada tahun 2014 dan sebagai tanggapan atas ketegasan militer dan politik Moskow yang semakin meningkat di wilayah ini.
Menteri Pertahanan Antoni Macierewicz mengatakan pada bulan Maret bahwa Polandia diperkirakan akan menandatangani kesepakatan dengan Raytheon untuk membeli sistem pertahanan rudal Patriot pada akhir tahun ini.
Nilai kesepakatan ini lebih besar dibandingkan kabar sebelumnya. Sebelumnya diberitakan Polandia akan membeli delapan sistem rudal pertahanan Patriot dengan harga sekitar US$ 7,5 miliar.
Polandia awalnya mengumumkan pada 2015 memilih sistem Patriot dengan rencana untuk membeli dua Patriot dalam konfigurasi saat ini, diikuti oleh sistem generasi berikutnya yang mencakup radar acitive electronically scaned array (AESA) Gallium Nitrida (GaN) dan arsitektur terbuka yang akan memungkinkan berbagai pencegat untuk diintegrasikan ke dalam sistem.
Polandia melakukan kompetisi di mana Medium Extended Air Defense System (MEADS) yang dibangun Lockheed Martin dan David Sling yang dibangun konsorsium Israel dan Prancis bersaing.
MEADS dan David Sling dikeluarkan dari kompetisi karena mereka masih dalam pengembangan dan Polandia memutuskan memerlukan sistem yang sudah ada. Namun, Jerman berencana untuk membeli MEADS, dan Italia diperkirakan akan mengikutinya.
Polandia sempat mundur pada keputusan untuk membeli Patriot menyusul pemilihan pada bulan November yang memunculkan pemerintahan baru, yang memutuskan untuk meninjau semua keputusan akuisisi terbaru dari pemerintah sebelumnya.
Baca juga: