Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mengungkapkan kekecewaannya kepada Amerika dengan terang-terangan mengatakan negara sekutunya tersebut justru mensponsori ISIS dan tindakan mereka tidak tidak sejalan dengan hubungan antar sekutu.
Erdogan mengatakan Washington mensponsori kelompok teroris ISIS serta gagal memenuhi janji untuk menarik pasukan Kurdi Suriah dari wilayah Suriah yang dibebaskan dari kelompok militan tersebut.
“Mereka [Amerika Serikat] mengatakan bahwa mereka melawan ISIS, tapi apa yang mereka lakukan? Memberi ISIS banyak uang. Kami tidak ingin bersekutu dengan mereka di Afrin. Amerika Serikat terus-menerus melanggar kesepakatan kami. Di Manbij, di Raqqa, ketika kami menawarkan untuk bekerja di sana bersama-sama, mereka berjanji bahwa tidak satupun anggota PYD [Partai Kurdi Demokrat Suriah Kurdi] akan tetap di sana, jangan khawatir, ” kata Erdogan Jumat 17 November 2017 sebagaimana dikutip Sputnik.
Erdogan mengatakan Ankara tidak ingin bersekutu dengan Amerika di wilayah perbatasan Afrin yang dikendalikan oleh kelompok Kurdi Suriah, karena Washington tidak menepati janjinya.
Sebelumnya, presiden Turki memperingatkan bahwa Ankara tidak akan mengizinkan “koridor teroris” di perbatasan selatan dengan Suriah dan mengisyaratkan kemungkinan akan ada serangan di Afrin.
Pernyataan tersebut muncul setelah sebuah kesepakatan yang dicapai oleh Turki dan Rusia mengenai rencana aksi bersama di kota Afrin, yang menurut Erdogan, “membuka peluang baru” bagi Turki untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Erdogan telah berulang kali mengklaim bahwa Amerika mendukung teroris di Suriah setelah bantuan Washington kepada Pasukan Demokrat Suriah, yang sebagian besar terdiri dari pejuang Kurdi yang Ankara tuduh terkait dengan PKK. Di Turki PKK dimasukkan dalam daftar teroris.