Kementerian Pertahanan Rusia merilis foto yang menunjukkan pasukan koalisi Amerika Serikat menolak melakukan serangan udara terhadap ISIS yang mundur dari kota Suriah, Abu Kamal.
“Operasi untuk membebaskan kota Abu-Kamal di tenggara di Sungai Efrat dekat perbatasan Irak telah menunjukkan bahwa koalisi pimpinan Amerika telah secara langsung mendukung ISIS,” kata Kementerian Pertahanan Rusia Selasa 14 November 2017.
Kementerian tersebut telah menerbitkan foto yang menunjukkan bahwa kelompok bersenjata saat mereka meninggalkan Abu Kamal menuju perbatasan Suriah-Irak. Komando pasukan Rusia telah menawarkan koalisi pimpinan Amerika untuk melakukan operasi gabungan guna menghancurkan konvoi ISIS di tepi timur sungai Efrat. Namun, tawaran tersebut telah ditolak.
“Pihak Amerika menolak melakukan serangan udara terhadap teroris ISIS, dengan mengklaim bahwa militan tersebut ‘secara sukarela menyerah’ dan sekarang jatuh di bawah ketentuan Konvensi Jenewa mengenai Perlakuan terhadap Tahanan Perang,” tambah pernyataan tersebut.
Foto-foto tersebut semula dirilis di laman Facebook Kementerian Pertahanan Rusia, tetapi kemudian dihapus
Selain itu, pesawat aliansi internasional mencoba untuk menghalangi pesawat Angkatan Udara Rusia yang bertindak di wilayah tersebut, untuk memastikan keluarnya gerilyawan ISIS dengan aman dari Abu Kamal.
Menurut kementerian pertahanan Rusia, tindakan koalisi tersebut membuktikan bahwa pasukan Suriah yang maju di wilayah Abu-Kamal telah melumpuhkan rencana Amerika untuk menciptakan sebuah zona di sebelah timur sungai Efrat yang akan dikendalikan oleh pasukan pro-Amerika dan bukan oleh Damaskus.
Kementerian tersebut mencatat bahwa rencana tersebut menetapkan bahwa ISIS akan memainkan peran pasukan pro-Amerika yang menyamar sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Untuk mendukung klaim tersebut, perwakilan militer mengatakan bahwa bendera SDF ditemukan di Abu Kamal.
Baru-baru ini, pasukan Suriah bergerak maju menuju Abu Kamal, kubu terakhir ISIS di Suriah. Operasi tersebut diluncurkan setelah pembebasan Deir ez-Zor, sebuah kota yang telah dikuasai ISIS selama tiga tahun.