Amerika menyebut China telah melakukan latihan dengan mempraktikkan pemboman untuk menargetkan wilayah mereka di Guam. Salah satu kegiatan yang membuat pasukan Amerika sini menganggap Beijing sebagai ancaman potensial yang paling mengkhawatirkan di Pasifik, mengalahkan Korea Utara yang terus ngotot dalam hal pengembangan nuklir dan rudal serta secara terbuka akan menyerang Amerika.
Seorang pejabat militer Amerika Serikat sebagaimana dilaporkan Defense News Selasa 31 Oktober 2017, selain terus membangun pulau di Laut China Selatan, Beijing terus membangun armada tempur udaranya yang secara rutin melakukan patroli agresif di wilayah tersebut.
Selain itu China juga telah mengambil beberapa langkah non-militer yang dipandang sebagai upaya untuk membuat lebih sulit bagi Amerika untuk beroperasi di sana dan membela sekutu di masa depan.
Pejabat tersebut menggambarkan perilaku China tersebut saat briefing kepada wartawan yang ikut bepergian dengan Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford.
Pejabat tersebut mengatakan meskipun ada ancaman yang meningkat oleh Korea Utara karena menjalankan program senjata nuklirnya, tetapi sebuah konflik dengan Korea Utara masih dipandang sebagai perang yang masih bisa diatasi, tetapi dengan China mereka khawatir situasinya akan jauh lebih sulit.
“China merupakan tantangan jangka panjang di kawasan ini,” kata Dunford, yang bukan bagian dari briefing tersebut.
“Ketika kita melihat kemampuan yang dikembangkan China, kita harus memastikan bahwa kita mempertahankan kemampuan untuk memenuhi komitmen aliansi kita di Pasifik.”
Selama tahun lalu Jepang telah melakukan 900 sortie untuk mencegat pesawat China yang menantang zona identifikasi pertahanan udara Jepang, atau ADIZ. Pada 2013 China mengumumkan perbatasan untuk wilayah ADIZ sendiri, yang menyita zona Jepang, termasuk Kepulauan Senkaku yang disengketakan di Laut Cina Timur.
Sejak meningkatnya interaksi antara pesawat Jepang dan China mekasa Tokyo memindahkan dua skuadron tempur ke Naha Air Base di Okinawa untuk lebih mudah menghadapi serangan tersebut.
“Sekarang kami setiap hari melihat pesawat Flanker China dan pesawat terbang Jepang saling berdekatan satu sama lain, “ kata para pejabat tersebut, menambahkan bahwa interaksi antara pesawat Amerika dan China juga meningkat. ”
Sangat umum bagi pesawat China mencegat pesawat Amerika akhir-akhir ini,” kata pejabat tersebut.
Pesawat China juga menguji zona identifikasi pertahanan udara Amerika. Pembom China H-6K “Badger” ditingkatkan dengan jangkauan 1.000 mil dan membawa rudal jelajah jarak jauh saat ini sedang menguji zona pertahanan Amerika di sekitar Guam.
“RRC sedang melakukan praktik serangan ke Guam,” kata pejabat tersebut.
Sebagian besar penerbangan terjadi tanpa insiden, seperti laporan terbang yang tidak aman, misalnya. Pejabat tersebut mengatakan bahwa mereka mengikuti petunjuk Komando Pasifik Amerika tentang bagaimana merespons kejadian tersebut.
Secara keseluruhan, kegiatan di China menunjukkan bahwa pihaknya bersiap untuk mempertahankan batas-batas yang diperluas.
“Saya pikir mereka akan siap untuk menegakkannya ketika mereka memutuskan untuk mengumumkan jalur Nine -Dash sebagai milik mereka,” kata salah satu pejabat tersebut, merujuk pada garis teritorial yang digunakan China untuk mengklaim wilayah Laut China Selatan.