Department of Defense Ordnance Technology Consortium (DOTC) Angkatan Darat Amerika Serikat telah memberikan kontrak kepada empat perusahaan untuk merancang konsep radar pertahanan udara Patriot.
Raytheon dan Lockheed adalah dua pihak yang tidak mengejutkan menjadi bagian dari empat perusahaan tersebut mengingat keduanya memang terlibat dalam pengembangan Patriot. Sementara Northrop Grumman juga mengkonfirmasi kepada Defense News bahwa pihaknya berpartisipasi dalam fase TMRR dari kompetisi LTAMDS ini.
Namun yang cukup mengejutkan Technovative Applications, yang berbasis di Brea, California yang baru saja bergerak di bidang radar juga menerima kontrak dari Angkatan Darat.
Perdebatan tentang kapan dan mengangi radar sistem Patriot yang saat ini menggunakan produk Raytheon sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun. Angkatan Darat menginginkan radar baru yang mendeteksi ancaman datang dari segala arah. Kini Angkatan Darat memutuskan untuk mengadakan kompetisi untuk sensor AMD 360 derajat yang lebih rendah tahun ini.
Mengganti radar menjadi kebutuhan penting karena Angkatan Darat melihat sedang menghadapi ancaman yang berbeda yakni yang terbang lebih lambat, lebih cepat, atau bermanuver secara berbeda.
Ancaman sekarang ini lebih kecil dan lebih mematikan. Sebuah radar yang dapat mendeteksi dengan andal dalam bidang pandang 360 derajat diperlukan untuk menangani ancaman yang semakin kompleks.
Perjalanan untuk mengganti radar sudah lama. Pada satu titik, Angkatan Darat berencana untuk membeli Sistem Pertahanan Udara Medium Extended Lockheed Martin sebagai penggantinya. Namun membatalkan rencananya tersebut dan memilih untuk mendapatkan komponen kunci AMD Terpadu yang baru secara terpisah.
Kontrak tersebut diperkirakan akan berlangsung selama 15 bulan. Lockheed Martin berencana untuk mengambil dana dan melanjutkan investasi perusahaan untuk memenangi prototipe radar Active Electronically Scanned Array for Engagement and Surveillance (ARES) yang diluncurkan pada bulan Agustus lalu.
Mark Mekker, Direktur Sistem Radar Lockheed Martin mengatakan radar masa depan memang harus mencakup 360 derajat.
Selama fase konsep, Mekker kepada Defense News Jumat 20 Oktober 2017 mengatakan, ada banyak teknologi dan radar matang dengan kemampuan 360 derajat yang dapat dibangun saat ini. Sehingga idenya adalah mendorong konsep keluar.
Raytheon telah mengembangkan radar AESA Gallium Nitride (GaN) generasi berikutnya untuk sistem Patriot yang berfungsi penuh dan melakukan debut publiknya lebih dari setahun yang lalu.
“Raytheon berharap dapat memenuhi kebutuhan warfighter dengan memanfaatkan pengalaman kami di [IAMD] dan lebih dari US$ 300 juta dinvestasikan untuk mengembangkan dan merampungkan teknologi GaN AESA kami selama 17 tahun terakhir,” menurut sebuah pernyataan perusahaan.