
Pertempuran saat ini untuk merebut kota Suriah Raqqa merupakan simbol dari taruhan yang ada. Amerika memimpin sebuah perang udara untuk menghancurkan pertahanan ISIS. Pada bulan Agustus, pasukan Amerika menjatuhkan 5.775 bom dan rudal ke kota tersebut.
Jumlah ini 10 kali lebih banyak daripada yang digunakan Amerika untuk seluruh Afghanistan pada bulan dan tahun yang sama.
Korban sipil yang dihasilkan sangat mengerikan. Sedikitnya 433 warga sipil kemungkinan meninggal di Raqqa karena pemboman bulan Agustus, lebih dari dua kali lipat dari total bulan sebelumnya.
Sejak serangan terhadap Raqqa dimulai pada 6 Juni, lebih dari 1.000 warga sipil dilaporkan terbunuh.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB Zeid Ra’ad Al Hussein memperingatkan bahwa pemboman yang intens telah membuat warga sipil terjebak di antara ISIS dan pasukan yang menyerangnya. Zeid menegaskan bahwa “warga sipil tidak boleh dikorbankan demi kemenangan militer yang cepat.”