F-16V adalah varian paling canggih dari jet tempur legendaris F-16 Fighting Falcon. Pesawat inilah yang ditawarkan ke India dengan janji akan diproduksi di negara tersebut. Meski secara fisik sama dengan F-16 sebelumnya,F-16V memiliki sejumlah keunggulan dan bisa dikategorikan dalam generasi ke-4+.
Pada tahun 2012 Angkatan Udara Amerika memberi Lockheed Martin sebuah kontrak untuk meningkatkan total 145 pesawat tempur F-16A dan F-16B yang dioperasikan oleh angkatan udara Taiwan.
Pesawat yang diupgrade dikenal sebagai F-16V yang kemudian mendapat julukan tidak resmi sebagai Viper. Petarung multi peran ringan ini melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2015.
Kemungkinan Taiwan akan menjadi operator pertama pesawat ini. Pada tahun 2015 diumumkan bahwa Lockheed Martin akan meningkatkan total 134 pesawat tempur KF-16 Korea Selatan dengan standar F-16V.
Angkatan Udara Amerika juga memiliki niat untuk meningkatkan armada lebih dari 1.000 F-16 sebagai tindakan sementara, sampai pesawat F-35 datang.
Upgrade F-16V menawarkan kemampuan tempur yang lebih baik. Selain membangun baru, kemampuan ini dapat dibenamkan pada pesawat F-16 sebelumnya, termasuk F-16E dan F-16F.
Elemen kunci dari upgrade Viper adalah radar Active Electronically-Scanned Array (AESA) yang canggih. Radar baru ini mengarahkan sinar secara elektronik dan mengalihkannya dari satu lokasi ke lokasi lain tanpa ada bagian yang bergerak.
Radar menyebar sinyal melalui banyak frekuensi radio, membuat mereka sulit untuk dideteksi dan dijamming. Teknologi ini memungkinkan pesawat untuk tetap sembunyi dari deteksi lawan. Radar AESA serupa ditemukan pada pesawat tempur generasi kelima, seperti F-22 dan F-35 serta jet tempur generasi ke-4+ lain seperti Rafale dan Gripen.
F-16V kompatibel dengan rudal udara ke udara AIM-9X namun memiliki kemampuan terbatas untuk misi penindasan pertahanan udara. Pesawat ini bisa menggunakan rudal anti-radiasi AGM-88 HARM atau bom JDAM untuk menyerang situs radar musuh.
Pesawat ini bisa dilengkapi dengan pod penargetan Lockheed Martin Sniper yang memberikan identifikasi sasaran dan pelacakan otonom. Pod ini juga menghasilkan koordinat GPS untuk panduan senjata yang tepat dari rentang standoff.
Alat elektro mekanis di kokpit digantikan dengan central pedestal display yang dikembangkan oleh Elbit Systems of America. Pesawat Viper juga memiliki komputer misi yang telah ditingkatkan dan beberapa perangkat tambahan sistem misi lainnya.
F-16V memiliki datalink baru, yang menjadikkan interoperabilitas dengan pesawat F-22 dan F-35. Petarung ini juga memiliki rangkaian peperangan elektronik.