Arab Saudi telah sepakat untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Demikian dilaporkan televisi al-Arabiya milik Arab pada Kamis 5 Oktober 2017 di sela-sela kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud ke Moskow.
Saluran televisi yang berbasis di Dubai juga mengatakan bahwa Arab Saudi telah menandatangani sebuah nota kesepahaman untuk membantu kerajaan tersebut dalam upayanya mengembangkan industri militernya sendiri.
Salman tiba di Moskow pada hari Rabu, dan ini adalah pertama kalinya seorang raja Saudi mengunjungi Moskow.
Ini juga pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, menurut SIPRI, Arab Saudi membeli persenjataan dari Moskow, karena selama ini Amerika adalah sumber utama senjata Riyadh.
Dan ini adalah yang kedua kalinya dalam dua bulan ini Moskow telah menjual sistem pertahanan rudal S-400-nya kepada sekutu dan pembeli senjata utama dari Amerika.
Bulan lalu, Turki setuju untuk membeli sistem pertahanan S-400, yang memiliki hubungan yang semakin tegang antara Ankara dan NATO.
Uni Emirat Arab juga telah mulai mendekat ke Rusia dalam hal pembelian senjata. Negara ini dikabarkan hampir mencapai kesepakatan untuk membeli jet tempur Su-35.
“Sejumlah pemimpin Teluk telah berjalan dengan keteraturan lebih besar ke Moskow dan saya pikir dengan alasan sederhana: Rusia telah membuat faktor lebih jauh lagi di bagian-bagian kunci di Timur Tengah karena Amerika telah mengambil langkah mundur dalam beberapa hal, terutama di Suriah,” Brian Katulis, seorang peneliti senior di Center for American Progress kepada Associated Press yang dikutip Business Insider.
Namun, Anna Borshchevskaya, peneliti The Washington Institute for Near East Policy, mengatakan Rusia tidak memiliki kapasitas untuk menggantikan Amerika sebagai sekutu utama Arab Saudi.