Palestina: Setelah Mengepung, Israel akan Kucilkan Kami dengan Tembok Apartheid

Palestina: Setelah Mengepung, Israel akan Kucilkan Kami dengan Tembok Apartheid

Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Abbas Urusan Hubungan Luar Negeri Nabil Shaat mengatakan kabar tentang keinginan Israel untuk mengucilkan Permukiman Arab di Jerusalem Timur membuktikan Israel sebagai rejim apartheid.

Shaath mengatakan di dalam pernyataan eksklusif kepada Xinhua Senin 2 Oktober 2017  bahwa pengumuman Israel tersebut adalah bagian dari rancangan kolonial Zionis.

“Tak cukup bahwa mereka mengepung kami dengan tembok apartheid yang melingkari Tepi Barat Sungai Jordan seperti ular, tapi juga mereka ingin membagi Jerusalem guna mengucilkan Permukiman Palestina di dalamnya, sebab mereka mengetahui demografik Palestina akan melampaui warga Yahudi. Jadi, mereka membangun tembok untuk mengucilkan kamp dan kota kecil Palestina dari kota suci tersebut,” katanya.

Harian Maariv melaporkan anggota Knesset (Parlemen) Israel dari Partai Likud Anat Berko diberi tugas oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyatukan rencana guna mengucilkan kamp pengungsi dan kota kecil Palestina dari Jerusalem.

Menurut surat kabar itu, rencana tersebut bertujuan menjadikan 95 persen mayoritas orang Yahudi, setelah menyerahkan kota kecil, desa dan kamp yang berada di sekitar Jerusalem ke dalam kendali Pemerintah Otonomi Palestina.

Shaath juga mengecam  sikap Amerika atas konflik Palestina-Israel masih belum jelas dan memprihatinkan. Ia menekankan pihak Amerika belum mengajukan proyek apa pun untuk memulai perundingan antara kedua pihak.