Tiga minggu setelah mengumumkan kontrak lima tahun senilai US$ 2,2 miliar guna membangun kendaraan untuk negara di luar Amerika, pembuat Humvee, AM General menyatakan telah menerima pesanan lagi senilai US$ 550 juta untuk pengadaan kendaraan dan suku cadang bagi sembilan negara.
“Pemerintah di Afghanistan, Irak, Ukraina, Yordania, Slovenia, Bahrain, Columbia, Bosnia dan Kenya telah menyampaikan pesanan,” kata Presiden dan CEO AM General Andy Hove mengatakan kepada wartawan di fasilitas South Bend, Indiana Minggu 1 Oktober 2017.
Kontrak tersebut dijalankan melalui program penjualan militer asing pemerintah Amerika dan meminta persetujuan untuk memindahkan “chass rolling” atau basis lengkap Humvee pada daftar persetujuan penjualan komersial untuk dijual ke negara lain. Hal ni memungkinkan produksi dan penjualan 11,560 Humvee.
Perubahan tersebut membuka jalan baru bagi AM General untuk memasarkan dan memasok kendaraan serbaguna tersebut.
Hove mengatakan penjualan internasional menjadi separuh pasar penjualan AM General, tidak termasuk produksi untuk militer Amerika yang digunakan dalam Operasi Pembebasan Irak dan Enduring Freedom.
Perusahaan tersebut mengalami kekalahan untuk membangun Joint Light Tactical Vehicle yang akan digunakan Amerika untuk menggantikan Humvee. Angkatan Darat telah memilih Oshkosh dua tahun lalu hingga AM General kemudian memfokuskan upayanya untuk meningkatkan pangsa pasar internasional.
Pengumuman tersebut sejalan dengan kampanye perusahaan untuk menyesuaikan kendaraan untuk memenuhi kebutuhan pasar luar dengan menawarkan lebih dari 22 variasi dari desain utuh sampai hanya menjual sasis untuk digabungkan dengan eksterior lainnya.
Hove memberi contoh kendaraan Cobra Turki, yang memiliki sasis Humvee namun dengan bodi yang berbeda, memberikannya kemampuan off-road dan manuver yang sama seperti Humvee.
Menurut data AM General saat ini ada 250.000 Humvee yang beroperasi di 50 negara dengan hampir separuhnya milik militer Amerika Serikat.
