Rusia terus menguji rudal balistik antar benua (ICBM) saat ketegangan meningkat karena konflik yang berkembang dengan cepat di Eropa dan Semenanjung Korea. Data dari peluncuran RS-12M Topol akan digunakan untuk mengembangkan sistem untuk melawan pertahanan rudal “musuh”.
Namun rudal Topol hanyalah puncak gunung es militer Rusia, yang telah melakukan investasi besar-besaran dan menjalani program modernisasi yang cepat di bawah Vladimir Putin.
Media Inggris Express mengakui bahwa Angkatan bersenjata Rusia sangat menakutkan. Mereka memiliki lebih dari satu juta tentara aktif, angkatan udara terbesar kedua di dunia dan memiliki lebih banyak tank daripada militer lainnya. Ditambah lagi dengan persediaan rudal balistik dan jelajah yang terbanyak di dunia.
Rusia menempati urutan ketiga di dunia dalam hal pengeluaran militer, sebesar US$ 69 miliar setiap tahunnya. Jumlah tersebut menempatkan negara tersebut di belakang Amerika dan China. Sebagai perbandingan, Inggris menghabiskan sekitar US$ 47 miliar untuk pertahanan.
RS-12M Topol sendiri adalah ICBM mobile yang menurut Rusia mampu melawan sistem pertahanan rudal yang saat ini digunakan di Eropa dan Korea Selatan. Rudal ini dilengkapi dengan senjata nuklir 800 kiloton, yang bisa diluncurkan lebih dari 6.000 mil atau sekitar 12.000 km.
Sebagai perbandingan, bom nuklir yang melenyapkan Hiroshima pada hari-hari terakhir Perang Dunia II menghasilkan kekuatan 15 kiloton.
Pejabat militer Amerika memperkirakan ada sekitar 100 peluncur RS-12M Topol saat ini dikerahkan Rusia.
Militer Rusia juga dilengkapi dengan 7.000 hulu ledak nuklir. Kekuatan yang benar-benar bisa melebur dunia ini berulang kali.
Belum lagi pada 2007, pemimpin militer juga telah menembakkan ICBM baru RS-24. Rudal ini memiliki jangkauan yang mirip dengan RS-12M Topol dan dapat menyerang titik bumi di manapun. Rudal ini tidak membawa satu hulu ledak tetapi banyak meski dengan kekuatan yang kecil-kecil. Hulu ledak itu bisa menyebar untuk menyerang di banyak titik secara bersamaan.
Media Rusia mengklaim bahwa RS-24 Yars diperkirakan memiliki 10 hulu ledak, namun pejabat NATO meragukannya. Rudal ini juga baru saja diuji pada September ini bersamaan dengan latihan Zapad-2017 dan diklaim sukses.
Tahun ini Angkatan Laut Rusia juga meluncurkan kapal selam serangan Kelas Yasen. Media Rusia mengklaim bahwa kapal bertenaga nuklir tersebut mampu memukul pantai timur Amerika dari tengah samudera Atlantik dengan ratusan rudal jelajah yang ada di perutnya.
Kapal selam ini dirancang khusus untuk menghancurkan kapal selam musuh, kapal permukaan, pangkalan angkatan laut dan pelabuhan.
Diyakini Kelas Yasen akan memasuki layanan penuh pada 2018, dengan enam kapal selam lagi dijadwalkan dibangun pada 2023.
Sementara pasukan darat Rusia didukung oleh lebih dari 2.500 tank tempur, termasuk Armata T-14 yang menakutkan. Rusia mengklaim bahwa mesin tempur berteknologi tinggi dikembangkan dengan perlindungan tambahan untuk melawan persenjataan anti-tank NATO.
Tank ini memiliki menara kendali jarak jauh yang dioperasikan oleh awak kapal dari dalam bodi utama yang sangat terlindungi oleh lapisan baja.
Semua itu menggambarkan bahwa kekuatan militer Rusia memang benar-benar menakutkan, dan Topol hanyalah puncak dari sebuah gunung es.