Inilah The Workshop, Bengkel Tank Terbesar Milik ISIS

Inilah The Workshop, Bengkel Tank Terbesar Milik ISIS

Meskipun tampaknya tidak ada yang tahu persis di mana ‘The Wokrshop’, dapat dipastikan bahwa Koalisi sudah mengetahui fasilitas tersebut pada tanggal 30 Agustus 2016, ketika sebuah serangan udara menargetkan BMP-1 yang sedang dalam proses diubah menjadi VBIED dalam bangunan terbesar di kompleks tersebut, sehingga tidak hanya dalam penghancuran BMP-1, tapi juga keseluruhan bangunan.

Citra satelit yang diperoleh Terraserver telah mengungkapkan kerusakan berat pada dua struktur lainnya pada  24 Agustus 2016, namun tetap tidak diketahui apakah ini adalah hasil pertempuran antara ISIS dan pasukan rezim  pada bulan Juni atau adanya serangan udara koalisi lainnya.

Terlepas dari kenyataan bahwa Koalisi tersebut melakukan serangan pada ‘The Wokrshop’ pada  30 Agustus 2016, masih belum diketahui apakah mereka juga sepenuhnya menyadari sifat sebenarnya dari fasilitas tersebut, mungkin hanya menyerang BMP karena ditemukan secara tidak sengaja. Meski sebagian berpendapat  intelijen Koalisi seharusnya bisa mengidentifikasi fasilitas ini sejak awal dengan jumlah sumber daya yang dimilikinya. Tetapi fakta lebih dari 150 kendaraan tempur lapis baja dapat dirombak dan ditingkatkan di sini  bertentangan dengan kemungkinan ini.

Yang pasti bagaimanapun  ‘The Wokrshop’ mampu melaksanakan pekerjaannya tanpa terhalang oleh serangan udara selama lebih dari dua tahun. Memang, meski telah dikuasai oleh pasukan rezim dan dikejutkan oleh Koalisi dalam jangka waktu beberapa bulan saja, pekerjaan diyakini berlanjut dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya.

Meskipun lokasi ‘The Wokrshop’  tampak dipilih secara acak, sangat mungkin bahwa fasilitas Industri Thawrah dan Perumahan Pekerja dipilih untuk lokasi strategis yang ditempatinya. Terletak di sebelah Selatan-Barat Raqqa, tempat ini terletak di tempat yang sunyi sepi di padang pasir, yang tidak menarik banyak perhatian dari aset udara Koalisi.

Lokasi utamanya dan dekat dengan Raqqa juga ideal untuk mengirim kendaraan tempur lapis baja ke berbagai medan yang sedang diperebutka.

Kisah tentang tank yang sebenarnya dirombak dan ditingkatkan oleh ‘The Workshop’ dimulai pada  26 Januari 2014, ketika sebuah konvoi kendaraan ISIS berhasil melewati Northern Aleppo. Meskipun menampilkan sedikit dalam hal armor berat, T-72AV yang memimpin konvoi tersebut kemudian memberikan petunjuk pertama bahwa ISIS telah mulai melakukan upgrade pada tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya.

Yang menarik  lagi,  ISIS telah menandai kendaraan mereka yang memungkinkan penghitungan dan pelacakan kendaraan tempur lapis baja yang ditingkatkan oleh The Workshop. Berikut adalah daftar serial yang diketahui yang diterapkan pada berbagai jenis kendaraan tempur lapis baja.

Yang penting adalah hanya ada tiga T-72 dalam daftar ini, yang sebagian besar tidak pernah menerima kotak hitam karena alasan yang masih belum diketahui. Meski tidak pernah benar-benar terdeteksi di antara kendaraan, seri 5xx ini kemungkinan digunakan untuk BRDM-2, setidaknya satu di antaranya dirombak oleh The Workshop.

  • BMP-1: 202, 206, 208, 211, 212, 213, 215, 218, 219, 222, 225, 227, 229, 230, 231, 232, 233, 235, 248, 253
  • T-55: 301, 302, 309, 310, 314, 319, 324, 325, 331, 334, 337, 352, 370, 363, 366, 370, 372
  • T-62: 333, 335, 336, 34 ?, 3? 2, 344, 347, 348, 352, 353
  • T-72: 311, 329, 334
  • ZSU-23: 400
  • BTR-50: 601

Meski sistem penomoran terlihat cukup mudah, dengan masing-masing kategori kendaraan menerima digit pertamanya, aplikasinya diperumit oleh beberapa faktor. Salahs atunya tidak ada perbedaan antara AFV dan VBIED.

Sumber: Oryx Blog