ISIS dikenal mengoperasikan semua jenis peralatan untuk digunakan di medan perang di Irak di Suriah, mulai dari penggali tanah yang diubah untuk peran alat kendaraan pembawa peledak improvisasi atau vehicle-borne improvised explosive devices (VBIED) sampai kendaraan lapis baja yang penampilannya sederhan.
Meskipun ada usaha intensif oleh Koalisi pimpinan Amerika dan juga Angkatan Udara Rusia untuk meremehkan persenjataan berat ISIS di seluruh Suriah dan Irak, kelompok ini dapat dengan bebas mengoperasikan AFV di sebagian besar wilayah di Suriah. Sejumlah besar kendaraan tempur lapis baja ini sebenarnya adalah produk ‘The Workshop’.
The Workshop, adalah bengkel baja lapis kedua terbesar yang pernah ada di Suriah, namun dalam hal aktivitas bisa jadi satu-satunya yang paling aktif di negara ini. Sejak didirikan pada musim panas 2014, The Workshop’ diyakini telah merombak dan meningkatkakn lebih dari 150 kendaraan tempur lapis baja sebelum kemudian bengkel tersebut tutup tiga tahun kemudian pada bulan Juni 2017. Jumlah ini menyumbang lebih dari setengah persediaan tank dan BMP milik ISISI yang beroperasi sejak tahun 2014.
Fasilitas ini melakukan berbagai macam perbaikan dan peningkatan pada hampir semua jenis kendaraan tempur lapis baja yang digunakan ISIS. Mulai dari pemasangan camouflage multi-spektral pada tank hingga armada AFV dan bahkan membangun menara modular untuk dipasang pada kendaraan empat roda seperti Toyota Land Cruiser.
Meski berada di Raqqa, produknya muncul di seluruh wilayah ISIS, termasuk di Irak. Bebeberapa T-55 eks Suriah yang dirombak di The Workshop dapat terlihat pertempuran Mosul, dan kemudian direbut oleh pasukan Irak.
Lokasi The Workshop pertama kali terlihat pada bulan Juni 2016 setelah gambar-gambar yang diambil di dalam bengkel perbaikan armor muncul dan dapat digunakan untuk menentukan struktur geolokasi yang terlihat pada gambar, yang pada akhirnya berhubungan dengan fasilitas yang terletak di 14 kilometer barat daya dari pangkalan udara Tabqa.
Fasilitas ini awalnya dibangun sebagai komplek perumahan dan fasilitas pendukung bagi banyak ladang minyak yang berada di wilayah ini, dan akan memberi lokasi yang sempurna bagi ISIS untuk mendirikan bengkel.
Meskipun lokasi The Wokrshop The Wokrshop’ telah ditemukan, arus informasi tambahan dan gambar yang memungkinkan artikel yang lebih komprehensif mengenai fasilitas tersebut menyebabkan penundaannya lebih dari setahun.
Pada tanggal 2 Juni 2016, pasukan Suriah memulai Pertempuran Raqqa dan dengan cepat mencapai perempatan Safiya sebelum menuju ke Utara, akhirnya mencapai ‘The Wokrshop’, yang kemungkinan sudah ditinggalkan oleh ISIS sebelum direbut.
Serangan balik ISIS tiba-tiba dengan cepat merebut kembali ‘The Wokrshop’ dan membalikkan semua keuntungan yang telah dibuat oleh pasukan rezim pada hari-hari sebelumnya. Di lokasi ini banyak ditemukan tank yang rusak dalam pertempuran untuk dikanibal suku cadangnya. Dan tampaknya pasukan rezim tidak sadar sepenuhnya bahwa fasilitas yang ditemukan adalah sesuatu yang sangat penting.
Bahkan ketika fasilitas itu direbut kembali oleh ISIS, kantor berita Amaq dengan nada mengejek merilis foto-foto T-72M1 yang dikanibal di fasilitas tersebut. Seolah mereka ingin menggambarkan bahwa fasilitas itu bukan sesuatu yang penting.