Salah satu yang menarik dari gambaran ini adalah First Guards Tank Army sebuah unit legendaris yang bertempur melawna Jerman dalam Perang Dunia II di sepanjang Front Timur dan kemudian pergi ke Berlin selama Perang Dingin berpartisipasi dalam latihan ini.
Pesan tersebut tentu saja tidak hilang di tetangga timur Rusia. “Tujuan utama Zapad-17 adalah untuk mengintimidasi Polandia, Estonia, Latvia, dan Lituania,” kata Jenderal Jaroslaw Stróżyk, mantan Atase Pertahanan Polandia di Amerika Serikat, kepada The Cipher Brief.
Di luar pesan, Barat juga akan mengamati dengan seksama tanda-tanda bahwa Rusia mungkin akan meninggalkan peralatan militer di Belarusia sebagai pra-posisi untuk serangan masa depan di salah satu negara yang berbatasan. Hal ini menjadikan Zapad 2017 menjadi Kuda Troya modern.
Komandan Komando Operasi Khusus Amerika Serikat Jenderal Tony Thomas, menyatakan pada bulan Juli 2017 bahwa “kekhawatiran besar adalah bahwa [orang-orang Rusia] tidak akan pergi dari Belarus setelah latihan berakhir. Dan itu bukan paranoid,” tambahnya.
Selain itu, setelah aneksasi Crimea tahun 2014 dan intervensi di Suriah, para ahli mencatat kesamaan antara taktik yang digunakan dalam tindakan tersebut, seperti penggunaan sistem udara tak berawak, dan manuver yang dilakukan di Zapad 2013.
Tapi menurut pakar Cipher Brief dan mantan anggota Intelligence Service Intelligence (CIA) Steven Hall latihan ini juga menciptakan peluang bagi NATO.
“Akan ada kemampuan gabungan NATO yang ditujukan kepada Zapad untuk mencoba mengetahui apa saja yang dimiliki Rusia,” katanya kepada The Cipher Brief.