Di saat sandera dari Amerika dan Inggris dieksekusi oleh ISIS/ISIL, sebanyak 46 warga Turki yang disandera kelompok itu dibebaskan pada Sabtu 20 September 2014. Turki mengklaim tidak ada bayaran yang diberikan kepada ISIS untuk menebus pembebasan tersebut.
Presiden Tayyip Erdogan mengatakan, Minggu 21 September, tidak ada uang tebusan yang dibayarkan untuk membebaskan para warga negara Turki yang disandera oleh negara Islam di Irak dan bahwa pembebasan itu merupakan hasil negosiasi diplomatik dan politik.
Agen-agen intelijen Turki berhasil membawa 46 sandera yang disekap oleh milisi Negara Islam di Irak timur laut kembali ke Turki pada Sabtu setelah lebih dari tiga bulan berada dalam penyanderaan.
Erdogan menggambarkan pembebasan itu sebagai operasi penyelamatan diam-diam.
“Negosiasi sama sekali tidak melibatkan materi… Ini adalah keberhasilan diplomatik,” katanya sebelum berangkat untuk menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sumber-sumber keamanan mengatakan kepada Reuters, Sabtu, para sandera itu telah dibebaskan semalam di kota Tel Abyad di bagian Suriah pada perbatasan dengan Turki setelah dipindahkan dari kota di timur Suriah, Raqqa –yang merupakan daerah benteng Negara Islam.
Para pejabat menolak memberikan rincian soal operasi penyelamat itu. Para sandera, termasuk konsul jenderal, anak-anak diplomat serta tentara pasukan khusus Turki, diculik dari konsulat Turki di Mosul pada 11 Juni dalam serangan kilat oleh para pemberontak Suni.
Erdogan juga mengatakan ia telah membicarakan masalah zona netral di perbatasan Suriah dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan sekutu-sekutu NATO pada saat berlangsungnya pertemuan puncak NATO yang berlangsung awal bulan ini.