Pabrik Senjata Lagi Yang Untung, Polandia Siapkan Rp73 Biliun untuk Melawan Rusia

Pabrik Senjata Lagi Yang Untung, Polandia Siapkan Rp73 Biliun untuk Melawan Rusia

Para penjual senjata memang selalu panen ketika ada ketakutan di berbagai dunia. Senjata mereka akan laku keras. Hal ini terlihat jelas di kawasan Eropa Timur.

Polandia akan mengalokasikan tambahan dana sebesar 200 miliar zlotys atau sekitar US$ 55 miliar (sekitar Rp73 biliun) untuk pertahanan selama 15 tahun ke depan guna memodernisasi militernya di tengah kekhawatiran tentang agresi  dari Rusia.

Latihan militer Zapad Rusia bulan depan di Belarus dan Rusia barat, yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir, telah menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya transparansi mereka, dengan NATO khawatir tentang tingginya jumlah pasukan yang berpartisipasi.

Sekretaris Jendral NATO Jens Stoltenberg akan mengunjungi Polandia pekan ini  untuk memeriksa penempatan pasukan Amerika  di timur negara tersebut dan untuk bertemu dengan pejabat pemerintah Polandia, Rumania dan Turki.

Polandia, yang khawatir dengan apa yang dilihatnya sebagai ancaman Rusia di sayap timur NATO, telah melobi keras untuk penempatan pasukan NATO di tanahnya, terutama sejak aneksasi Moskow atas Crimea pada tahun 2014.

“Pemerintah telah menyetujui amandemen legislatif  yang memberi kita hampir 200 miliar zlotys selama 15 tahun ke depan,” kata wakil menteri pertahanan Tomasz Szatkowski.

Dia menambahkan bahwa hal ini sejalan dengan rencana untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan secara bertahap hingga mencapai 2,5 persen dari produk domestik bruto. “Ini bukan jumlah sepele,” katanya kepada Reuters dan  dikutip Business Insider Rabu 23 Agustus 2017.

Pemerintah Polandia pada bulan Juni sepakat untuk meningkatkan belanja pertahanan secara bertahap dari 2 persen menjadi 2,5 persen dari PDB.  Ini berarti bahwa pengeluaran tahunan naik hampir dua kali lipat menjadi sekitar 80 miliar zlotys pada tahun 2032.

Szatkowski, arsitek konsep pertahanan nasional yang baru, mengatakan bahwa meski kementerian akan mendapatkan hampir semua uang yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi tersebut, beberapa “pilihan sulit” harus dibuat.

Rencananya adalah untuk meningkatkan ukuran tentara hampir dua kali lipat dan mengganti peralatan. Hampir dua pertiga peralatan berasal dari era Soviet ketika negara tersebut berada dalam Pakta Warsawa yang dipimpin Moskow.

Angkatan laut juga mendapatkan nasib kurang baik dalam hal modernisasi. Kementerian Pertahanan telah membatalkan rencana pembelian dua kelas kapal permukaan, termasuk frigat multi-task yang digunakan untuk melindungi kapal perang lainnya.

“Kami tidak mampu memperluas armada laut,” kata Szatkowski. Pengeluaran yang lebih tinggi untuk helikopter artileri untuk memperluas kekuatan udara.

Warsawa berencana untuk mengakuisisi jet tempur generasi kelima, namun Szatkowski mengatakan bahwa ini tidak akan terjadi sampai paruh kedua dekade berikutnya.

Baca juga:

Total Defense, Strategi Baltik Melawan Agresi Rusia