Jejak Mesin ICBM Korea Utara Mengarah ke Rusia dan Ukraina

Jejak Mesin ICBM Korea Utara Mengarah ke Rusia dan Ukraina

Program rudal Korea Utara telah membuat langkah mengejutkan selama dua tahun terakhir. Dimulai dari rudal jarak pendek dan menengah termasuk rudal jarak menengah Musudan  yang berulang kali gagal dalam uji terbang, tiba-tiba muncul dua rudal baru yakni Hwasong-12 dan rudal balistik antarbenua (ICBM ), Hwasong-14.

Tidak ada negara lain yang  beralih dari kemampuan jarak menengah ke ICBM dalam waktu singkat. Apa yang menjelaskan perkembangan pesat ini? Jawabannya sederhana. Korea Utara telah mengakuisisi mesin propelan cair atau liquid-propellant engine (LPE) berkinerja tinggi dari sumber asing.

Bukti yang ada menunjukkan dengan jelas bahwa LPE didasarkan dari keluarga mesin RD-250 Soviet, dan telah dimodifikasi untuk beroperasi sebagai kekuatan penguat Hwasong-12 dan -14. Sejumlah mesin yang tidak diketahui ini mungkin didapat dari saluran gelap  di Rusia dan / atau Ukraina.

Kebutuhan Korea Utara untuk alternatif Musudan yang gagal dan penampilan mesin RD-250 yang baru-baru ini bersamaan dengan bukti lainnya, menunjukkan bahwa transfer mesin ini terjadi dalam dua tahun terakhir.

Korea Utara menguji sebuah LPE besar pada bulan September 2016, yang diklaim dapat menghasilkan daya dorong 80 ton. LPE  sekali lagi diuji coba pada bulan Maret 2017. Tes ini mencakup empat mesin kemudi yang lebih kecil.

Pada  14 Mei 2017, dengan pengawasan langsung Kim Jong-un, Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah baru, Hwasong-12. Rudal single-stage terbang pada lintasan yang sangat curam, mencapai ketinggian puncak lebih dari 2.000 km.

Jika Hwasong-12 menggunakan jalur penerbangan normal, rudal tersebut akan menempuh jarak antara 4.000 dan 4.500 km, menempatkan Guam, yang jaraknya hanya 3.400 km, berada dalam jarak jangkauan.

Keberhasilan penerbangan Hwasong-12 di bulan Mei memberi kepercayaan pada insinyur Korea Utara untuk mengejar tujuan yang lebih ambisius yakni pengujian penerbangan awal dari sebuah rudal dua tahap yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat.

Kurang dari dua bulan setelah uji Hwasong-12,  rudal dua tahap Hwasong-14 diluncurkan pada tanggal 4 Juli dan pengujian kedua  pada 28 Juli.  Hwasong-14 terbang di jalur penerbangan yang sangat curam, dengan tembakan pertama mencapai jarak sekitar 2.700 kilometer. Tes kedua memuncak sekitar 3.800km.

Hasil yang diumumkan Korea Utara dikonfirmasi secara independen oleh Korea Selatan, Jepang dan Amerika. Dalam kedua tes tersebut, hulu ledak tiruan turun menuju Laut Timur, 900-1.000 km dari titik peluncuran. Jika terbang di atas lintasan yang memaksimalkan jarak daripada ketinggian puncak, kedua rudal tersebut akan mencapai sekitar 7.000 km dan 9.000 kilometer, jauh melebihi jarak minimum 5.500 km agar sistem dikategorikan sebagai ICBM.

 

Dimensi dan fitur yang terlihat dari Hwasong-12 menunjukkan keseluruhan massa antara 24.000 dan 25.000 kg. Percepatan Hwasong-12 di lift-off, sebagaimana ditunjukkan oleh video peluncuran yang disiarkan oleh KCNA, sekitar 8,5 sampai 9,0 m / s2.

Dengan asumsi Korea Utara tidak memanipulasi peluncuran video, dorongan yang dihasilkan oleh mesin Hwasong-12 yang lengkap adalah daya dorong antara 45 dan 47 ton. Mesin utama menyumbang antara 39 sampai 41 ton, dan mesin bantu sekitar 6 ton force. Hwasong-14 memiliki perkiraan massa 33.000-34.000kg, dan tingkat percepatan awal sekitar 4-4.5m / s2, menghasilkan daya dukung 46-48 ton.

NEXT: MENGIDENTIFIKASI LPE BARU DAN ASAL USULNYA