5 Senjata Yang Dilarang oleh Perjanjian Internasional
Ilustrasi

5 Senjata Yang Dilarang oleh Perjanjian Internasional

Napalm di Perang Vietnam

Napalm

Senjata mematikan ini mulai dikenal secara global selama Perang Vietnam, namun napalm juga digunakan pada Perang Dunia II. Napalm adalah cairan yang mudah terbakar, campuran zat gelling dan bensin atau bahan bakar sejenis. Napalm sangat murah dan mudah diproduksi. Napalm mudah  terbakar dan menempel pada permukaan dan kulit, menimbulkan luka bakar parah.

Selama perang di Vietnam, militer Amerika menggunakan napalm untuk membakar  desa dan kawasan hutan, menghancurkan tempat persembunyian musuh. Napalm digunakan dalam bom yang dijatuhkan dari pesawat, penyembur api dan pembakar. Penggunaannya sering mengakibatkan korban di kalangan warga sipil dan pasukan kawan.

Konvensi PBB tentang Senjata Konvensional Tertentu atau Certain Conventional Weapons (CCW) melarang penggunaan napalm terhadap populasi sipil pada tahun 1980. Namun, sejumlah negara belum meratifikasi semua protokol CCW tersebut.

Cluster Bom

Bom Cluster

Convention on Cluster Munitions (CCM)  diadopsi pada tahun 2008 di Dublin. Pada Juli 2017, 108 negara telah menandatangani perjanjian tersebut dan 102 negara telah meratifikasi dokumen tersebut.

Produsen dan pengguna bom kluster utama, seperti Amerika Serikat, Rusia, China, India, Korea Selatan dan Israel, belum menyetujui perjanjian tersebut, dengan alasan tingginya jenis senjata ini. Pada saat yang sama, negara-negara ini mengamati pembatasan penggunaan bom tandan  termasuk larangan penggunaannya di daerah berpenduduk padat.

Bom cluster yang dijatuhkan dari pesawat adalah jenis bom cluster paling populer. Bom cluster terdiri dari cangkang berongga dan dispenser yang berisi bom dengan berat sampai 10 kilogram. Setiap dispenser dapat berisi hingga 100 bom, termasuk anti-personel, anti-tank, pembakar, dll.

Setelah sebuah bom dilepaskan, bom meledak di ketinggian tertentu dan amunisi di dalamnya menyebar. Senjata ini  sangat efektif terhadap target yang tersebar. Salah satu kelemahan utama mereka adalah tidak semua submunisi meledak setelah mencapai tanah tanpa menemukan target. Bom cluster modern biasanya memiliki mekanisme penghancuran diri yang mengurangi risiko kematian dan luka sipil yang tidak diinginkan.

NEXT