Selamat Datang 403, Selamat Datang Panah Seribu Naga

Selamat Datang 403, Selamat Datang Panah Seribu Naga

Setelah hampir 40 tahun hanya diperkuat dua kapal selam, Angkatan Laut Indonesia akhirnya bisa menerima kapal selam Kelas Chang Bogo yang dipesan tahun 2011. Kapal selam KRI Nagapasa 403 secara resmi diterima di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan Rabu 2 Agustus 2017.

Shipnaming dan Commissioning KRI Nagapasa-403 dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu yang juga dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi turut hadir dan menyaksikan peresmian.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, dengan masuknya kapal selam KRI Nagapasa-403  diharapkan mampu mendukung stabilitas keamanan kawasan dan dapat mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Tidak akan pernah terjadi sebuah pertahanan negara yang kuat tanpa ditopang oleh alutsista yang kuat,” kata Ryamizard sebagaimana dilaporkan Antara.

Nagapasa adalah panah milik Indrajit yang. Panah ini apabila dilepaskan dari busurnya maka akan mengeluarkan ribuan naga yang siap mencabik-cabik musuh.

Siapa Indrajit? Dia  adalah putra Rahwana, raja  Alengka yang terkenal sakti dan menculi Dewi Shinta, istri Prabu Rama. Ibunya bernama Mandodari putri Asura Maya. Sewaktu lahir, Indrajit diberi nama Megananda karena tangisan pertamanya diiringi suara petir menggelegar, pertanda kelak ia akan tumbuh menjadi seorang kesatria besar.

Ketika dewasa, Megananda pernah membantu ayahnya bertempur melawan para dewa kahyangan. Dalam pertempuran itu, Megananda berhasil menangkap dan menawan Indra, raja para dewa. Dewa Brahma muncul melerai. Indra pun dibebaskan oleh Megananda. Sebagai gantinya ia mendapatkan pusaka ampuh dari Brahma bernama Brahmasta. Brahma juga memberikan julukan Indrajit kepada Megananda yang bermakna “Penakluk Indra”.

Dalam pertempuran melawan Prabu Rama yang hendak merebut Dewi Shinta,  Indrajit tewas di tangan Laksmana, adik Rama.

Nagapasa,  telah diberi nomor lambung 403, merupakan bagian dari kontrak senilai US$1,1 miliar yang ditandatangani antara DSME dan pemerintah Indonesia pada bulan Desember 2011. Sehingga kontrak ini merupakan peninggalan era rezim SBY.

Nagapasa merupakan salah satu dari tiga kapal selam yang dibangun di galangan DSME. Dua kapal lainnya yang sedang dibangun akan dikerjakan PT PAL dengan bantuan DSME. Pembangunan kapal mulai dilakukan pada 3 Desember 2013 serta diluncurkan pada 24 Maret 2016.

Nagapasa menggusur bobot 1.280 ton saat di permukaan dan 1.400 ton saat menyelam. Kapal ini memiliki panjang  61,2 m, lebar 6,25 m, dan draft lambung 5,5 m. Kapal didukung  empat mesin diesel MTU 12V493 yang mampu mendorong kapal selam  mencapai kecepatan tertinggi 21,5 kt saat menyelam dan  11 kt saat di permukaan. Kapal bisa bergerak dengan  rentang operasi maksimum sekitar 10.000 n mil pada 10 kt saat muncul, sesuai spesifikasi yang diberikan oleh DSME.

NEXT: SEJARAH PANJANG KEKUATAN KAPAL SELAM INDONESIA