Pada awal 1980-an Angkatan Udara Iran (IRIAF)berusaha untuk menjaga 60 Tomcat mereka tetap operasional, tetapi tingginya patroli tempur dan sedikitnya personel pemeliharaan yang berkualitas memaksa Teheran memotong jumlah pesawat yang beroperasi hanya menjadi 40 pada tahun 1984.
Jumlah ini, menurut Cooper, terus turun menjadi hanya 25 pada tahun 1986. Kurangnya dukungan juga berarti Iran harus mengenghentikan penerbangan Tomcat dengan rudal Phoenix, meskipun setidaknya dengan rudal ini mereka telah mampu menembak tiga hingga empat MigG-25 Irak.
Jumlah operasional IRIAF F-14 terus menyusut hingga 1990-an. Saat itu Angkatan Laut AS telah upgrade armada mereka menjadi varian F-14D Super Tomcat dan akhirnya melahirkan F / A-18 Super Hornet. Sementara Iran terus terbang dengan
F-14A. Pesawat makin jarang terbang dan hanya sebatas menjadi prestise bagi kekuatan mereka. Negara ini juga menerbangkan jet tempur Amerika lainnya seperti F-4E phantom dan F-5E / F, warisan pra-Revolusi Iran.
Tapi bagaimana dengan Tomcat yang terbang dan tergambar dalam video baru-baru ini? Berapa banyak yang tersisa, dan jenis senjata yang mereka miliki? Mark Bobbi, kepala analis pesawat militer di lembaga penelitian IHS Aerospace, menegaskan bahwa Angkatan Udara Iran melihat Iran telah mampu menjaga pesawat untuk tetap terbang. “Mereka terlihat baik dan sepertnya mereka memiliki lebih banyak pesawat yang layak terbang,” kata Bobbi.