MG 42, Semburan Maut Resleting Hittler

MG 42, Semburan Maut Resleting Hittler

Tentu saja, senjata terbaik  harus digunakan dengan tepat agar kemampuan  tempurnya bisa terwujud sepenuhnya. Untung bagi orang Jerman, dan sayangnya bagi lawan mereka selama Perang Dunia II, Angkatan Darat Jerman merumuskan doktrin dan taktik senapan mesin yang efektif.

Tidak seperti musuh mereka yakni Amerika, Inggris,  dan Soviet mereka, tentara Jerman dalam Perang Dunia II menggunakan senapan mesin sebagai senjata  pendukung infanteri utama mereka.

Sekutu menggunakan senjata otomatis untuk mendukung infanteri bersenjata senapan serbu. Tentara Jerman membalik proses tersebut, menggunakan infanteri untuk mendukung senapan mesin dalam pertempuran.

Akibatnya, perusahaan infanteri tentara Jerman standar yang terdiri dari 150 pria pada tahun 1944 berisi 15 MG 42 yang hanya membutuhkan 30 sampai 50 orang untuk mengawakinya. Sebaliknya, hanya dua senapan mesin ringan yang ditugaskan kompi Amerika.

Dari 150 pria pada tahun 1944 berisi 15 MG 42 yang membutuhkan hanya 30 sampai 50 orang untuk awak kapal. Sebaliknya, hanya dua senapan mesin ringan yang ditugaskan ke setiap perusahaan kaki Amerika.

Umumnya, doktrin senjata mesin Jerman, baik untuk pertahanan dan serangan, menekankan lima hal mendasar: kejutan, tembakan dan gerakan, koordinasi senjata api, ketersediaan amunisi, dan posisi alternatif.

Dalam pertahanan, MG 42 biasanya dipekerjakan dengan tripod untuk bertindak sebagai senapan mesin berat. Ketika pasukan Jerman dikejutkan oleh serangan musuh, senjatanya sering dikeluarkan dari tripod dan digunakan sebagai senapan mesin ringan untuk menyerang balik serangan musuh.

Bertindak sebagai senjata otomatis berat, MG 42 biasanya ditempatkan di tanah secara tersembunyi dan diawaki oleh dua orang penembak di bawah pimpinan seorang pemimpin seksi. Lereng  adalah posisi yang disukai.

Pada tahun 1943, Angkatan Darat Amerika berusaha menyalin MG 42. Desain, yang disebut sebagai senapan mesin T24, terhambat oleh pengenalan kartrid 30-06. Kinerja senapan mengecewakan, dan proyek itu ditinggalkan.

Senjata ini mendapat banyak julukan. Dia disebut “linoleum ripper” oleh tentara Soviet, “Spandau” oleh Inggris, ” Hitler’s Zipper  (ritsleting Hitler) oleh orang Amerika, atau Hitlersage (gergaji Hitler) atau “Bonesaw” oleh Jerman.

Apapun julukannya MG 42 terbukti memiliki kinerja tinggi  di setiap medan perang Eropa. Kemampuannya sangat  mengerikan hingga kemudian disebut sebagai  senapan mesin terbaik yang pernah ada.

Baca juga:

Rudal V1 dan V2 Nazi Hebat , Tetapi Kenapa Tidak Efektif?